Kamis, 24 Juni 2010

Perlukah berdoa sebelum bekerja?

Suara pengumuman lewat spiker itu menghentikan meeting kami yang baru separuh jalan. Pasti ada sebuah hal penting yang akan disampaikan, tetapi melihat reaksi klien saya yang tidak terkejut sama sekali saya langsung menduga bahwa ini adalah hal yang biasa.

Dugaan saya ternyata tidak meleset. Ini sebuah pengumuman yang rutin dilakukan di perusahaan ini, tepatnya dua kali dalam sehari: Sebuah ritual doa bersama yang dilakukan karyawan pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan dan pada sore hari setelah menyelesaikan pekerjaan.

Saya terdiam saat sambil menyimak baik-baik isi doa yang disampaikan tersebut. Selesai doa klien saya bertanya meminta tanggapan dari saya. "Ini sebuah budaya yang bagus, Pak," kata saya. "Yang perlu dijaga adalah agar hal ini tidak menjadi sebuah rutinitas yang lama-kelamaan bisa kehilangan makna," ujar saya lagi.

Pembaca yang budiman, apakah Anda selalu berdoa sebelum memulai pekerjaan? Ataukah Anda langsung bekerja begitu saja sesampainya Anda di tempat kerja?

Selama 20 tahun bekerja di berbagai kantor saya jarang menemukan orang yang berdoa dulu sebelum bekerja. Saya masih lebih sering melihat orang yang berdoa sebelum makan, sebelum mengikuti ujian, atau sebelum memulai sebuah pertemuan.

Saya juga tidak tahu pasti apakah doa tersebut dilakukan semata-mata sebagai formalitas belaka, ataukah benar-benar diucapkan dengan serius dan ditujukan untuk memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan.

Padahal berdoa sebelum bekerja sesungguhnya amatlah penting. Paling tidak ada tiga manfaat berdoa sebelum bekerja. Pertama, dalam bekerja kita pasti akan dihadapkan pada sejumlah masalah yang harus kita selesaikan.

Masalah-masalah ini sering kali begitu beratnya sehingga membuat kita stres, dan tertekan. Kalau sudah begini kinerja kita tidak akan maksimal dan kita tidak akan menghasilkan yang terbaik.

Menghadapi berbagai masalah juga sering membuat kita merasa bahwa kekuatan kita begitu terbatas. Kita begitu kecil sementara masalah tampak begitu besar. Karena itu kita tidak akan bisa sukses kecuali kalau kita "meminjam" kekuatan Yang Maha Besar.

Berdoa adalah cara terbaik untuk meminjam kekuatan Tuhan. Dengan berdoa kita sesungguhnya sedang menyerap energi Tuhan yang luar biasa. Dengan berdoa kita akan merasa tenang karena yakin bahwa kita dapat menghadapi masalah sebesar apa pun.

Kedua, kegiatan bekerja yang kita lakukan setiap hari sering menciptakan sebuah rutinitas yang tanpa makna. Ketika kita sudah dilanda rutinitas maka kita sesungguhnya telah berubah menjadi robot-robot yang hanya bergerak tanpa kesadaran yang penuh.

Padahal bila kita bekerja tanpa kesadaran penuh maka kita telah mereduksi jati diri kita sebagai manusia menjadi sekadar alat produksi. Kita telah terlepas dari kesadaran yang lebih besar tentang apa sebenarnya yang menjadi tujuan kita bekerja.

Kita tidak tahu lagi apa yang sebenarnya kita cari dari bekerja. Nah, ketika kita kehilangan gambaran yang holistik mengenai tujuan kita maka pekerjaan kita benar-benar akan menjadi rutinitas yang menjemukan.

Pekerjaan yang dilakukan tanpa kesadaran yang penuh adalah pekerjaan yang kehilangan arti, kehilangan makna. Ketika kita merasa tak bermakna maka kita akan mudah berputus asa. Kita juga akan kehilangan kebanggaan terhadap profesi dan pekerjaan kita. Harga diri kita seba-gai seorang profesional juga akan menurun jauh.

Menyerap energi Tuhan

Ketiga, dengan berdoa sesungguhnya kita sedang menyerap rahmat dan kasih Tuhan yang tiada tandingannya. Tuhan adalah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Karena itu, dengan berdoa sesungguhnya kita sedang menyerap kasih Tuhan yang luar biasa.

Kasih Tuhan ini sangat penting karena tujuan akhir dari pekerjaan kita adalah manusia. Tidak ada pekerjaan yang tidak ditujukan kepada manusia. Dan karenanya kita juga harus memperlakukan setiap orang dengan penuh kasih.

Kita perlu mendengarkan semua kebutuhan mereka dengan sabar. Kita perlu mengesampingkan kebutuhan kita sendiri, menyelesaikan semua keluhan mereka, serta melayani mereka dengan penuh kasih sayang.

Kompetisi dalam bisnis saat ini bukanlah persaingan mengenai produk melainkan persaingan mengenai bagaimana cara memperlakukan dan memuaskan pelanggan.

Karena itu pelayanan dengan penuh kasih dapat membedakan kita dari pesaing kita. Pelayanan yang penuh kasih telah menjadi sebuah competitive advantage yang tak akan mudah ditiru oleh para pesaing.

Pembaca yang budiman, ada dua bentuk doa. Doa pertama adalah doa yang berpusat pada diri Anda sendiri. Doa yang seperti ini didominasi oleh permintaan. Kita meminta kepada Tuhan untuk mengikuti kehendak kita.

Dengan kata lain kita ingin menggunakan Tuhan untuk kepentingan kita. Doa seperti ini tidak salah dan baik-baik saja, tetapi coba Anda pertimbangkan satu jenis doa lagi yang jauh lebih baik dari doa ini yaitu doa yang berpusat kepada Tuhan.

Berbeda dengan doa pertama yang lebih di-dominasi oleh permintaan, doa kedua ini lebih didominasi oleh penyembahan dan pemujaan kepada Tuhan. Doa kedua ini juga tidak meminta Tuhan mengikuti kehendak kita, tetapi justru kitalah yang mencari kehendak Tuhan.

Kalau doa pertama kita meminta kepada Tuhan agar kita diberkati, maka doa kedua meminta kepada Tuhan agar Tuhan menjadikan kita sebagai berkat, sebagai orang yang ber-man-faat semaksimal mungkin bagi orang lain.

Doa seperti ini didasari pada kesadaran bahwa hidup kita sejatinya adalah menjadi wadah (perantara) kasih Tuhan kepada sesama manusia. Maka tugas kita yang terutama adalah meneruskan kasih Tuhan dan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain sesungguhnya bukanlah sekadar ajaran agama. Ia adalah rumus bisnis dan esensi terpenting dari hidup kita di dunia.

Arvan Pradiansyah

Senin, 21 Juni 2010

Orang Cerdik

Dalam pepatah cina dikatakan, ada tiga tipe manusia dalam melihat suatu kesempatan. orang yang lemah selalu menunggu kesempatan, orang kuat menciptakan kesempatan. Orang cerdit memanfaatkan kesempatan.

Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu sampai kesempatan itu datang. Bila ditunggu-tunggu kesempatan itu belum juga datang, dia berpikir, yah.... ini memang sudah nasibku.

Tipe yang kedua adalah bagi orang yang kuat, bila kesempatan belum datang, dia menggunakan berbagai macam cara, ide berpikir, kreatifitas, dan segenap kemampuan yang dimiliki untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.

Tipe ketiga adalah orang cerdik, dia akan memanfaatkan kesempatan karena dia menyadari kesempatan adalah suatu yang berharga, belum tentu kesempatan itu datang untuk kedua kalinya.

Waspadai kesempatan
Kadang muncul kesempatan memerlukan waktu yang tepat, kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sifat yang pasif, namun kita harus menunggu kesempatan itu dengan sikap yang waspada dan proaktif dan penuh kesiapan.
Seperti seekor macan yang sedang mencari mangsa, si macan bisa sabar, waspada, penuh kesigapan menunggu kesempatan mangsanya keluar dari lubang persembunyiannya.Begitu mangsanya keluar, macan akan segera menangkap mangsanya. Contoh macan tadi mencerminkan proses dalam melakukan tiga hal tersebut, yaitu kemampuan menunggu kesempatan secara proaktif, penuh kesiapan. Begitu kesempatan datang atau tercipta langsung dimanfaatkan oleh macan.

Kesempatan merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia tidak mungkin bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitanpun, jika kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari kesmpatan pasti akan datang.

Manfaatkan Kesempatan
Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat baik kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih sukses dan lebih berarti.

Dalam buku "Rahasia Kaya dan sukses Pebisnis Tionghoa", keberuntungan itu terjadi ketika persiapan bertemu dengan peluang, tanpa persiapan ilmu, walau rejeki tiba-tiba datang kita tidak siap untuk menangkapnya.

Ada kisah dua bibit tanaman yang terdampar di sebuah ladang yang subur, bibit pertama berkata dengan yakin, "aku ingin sukses, aku ingin tubuh besar, aku ingin menjejakkan akarku sedalam-dalamnya ke dalam tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan nikmat dan hangatnya matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk daunku, dan akhirnya bibit itu tumbuh dengan semakin besar dan kuat.

Bibit yang kedua bepikir terus-menerus, kemudian berkata, "Aku takut, kalau kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan terjadi di dalam tanah ini, di sana pasti gelap dan aku khawatir akan tunasku yang terbuka. TIkus bisa memakanknya."Bibit keduapun masih menjadi bibit. Satu bulan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi dan langsung memakannya.

Dalam hidup ini banyak kesempatan yang datang pada kita, sama seperti bibit tadi yang terdampar disebuah ladang yang subur, namun ada yang ingin menjadi sukses dan ada juga yang tidak ingin mengambil kesempatan tersebut.
Semoga kita bisa belajar menjadi orang cerdik, dengan selalu berani untuk memanfaatkan kesempatan.

Persiapan Pensiun

Kesalahan demi kesalahan sering terjadi dalam hal mempersiapkan dana pensiun, kami menyebutnya dengan kesalahan majemuk atau dikenal dengan istilah compounding error. Fatalnya compounding error tersebut dilakukan oleh banyak perusahaan (dana pensiun) dan juga oleh para karyawan. Memang umumnya kesalahan ini dilakukan tanpa sadar karena mereka tidak mengetahui bagaimana caranya agar pada saat karyawan memasuki masa pensiun, karyawan tetap memiliki potensi yang besar untuk menikmati hidup didalam zona yang nyaman.

Lalu bagaimana caranya agar kesalahan tersebut dapat ditekan semaksimal mungkin? Jawabannya adalah ke 2 (dua) pihak yang harus memperhatikan agar dana pensiun dapat menjaga kesejahteraan karyawan saat memasuki masa pensiun yaitu pihak pertama adalah karyawan itu sendiri (secara individu) dan pihak kedua adalah perusahaan atau badan yang mempekerjakan dan atau mengelola pertumbuhan aset dana pensiun dari karyawan tersebut. Kombinasi antara kedua pihak ini menjadi penting karena sebagai seorang karyawan alangkah baiknya jika ikut melakukan investasi tambahan secara mandiri demi kesejahteraannya dan keluarga ketika kelak memasuki masa pensiun.

Pembaca yang bijak, sebelum penulis memberikan ulasan dari sudut pandang kedua belah pihak yang terlibat dalam pengembangan dana pensiun, ada baiknya kita memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan tentunya dilihat dari faktor finansial, yakni:

1. Faktor inflasi negara saat sebelum dan setelah memasuki masa pensiun, untuk memperkirakan perhitungan inflasi tersebut maka gunakanlah data historis inflasi dari BPS (Biro Pusat Statistik). Faktor ini merupakan faktor yang sangat dominan dalam hal menggerus tingkat kesejahteraan. Ada baiknya kita memahami angka inflasi bulanan yang dipaparkan oleh BPS.

Sebagai contoh inflasi Indonesia di bulan Juli, Agustus, September tahun 2009 adalah masing-masing adalah sebesar 0,45%; 0,56% dan 1,05% maka inflasi Indonesia secara komulatif adalah tidak serta merta menjumlahkan angka tersebut melainkan menggunakan rumus penjumlahan geometris, untuk contoh diatas rumusnya menjadi: (1+0,45%)*(1+0,56%)*(1+1,05%) – 1 jadi, inflasi komulatif Indonesia 3 bulan berjalan di tahun 2009 adalah sebesar 2,07%. Ini berarti bahwa jika anda memiliki uang diawal bulan Juli 2009 sebesar Rp 1.000.000,-, maka nilai absolut uang tersebut diakhir bulan September 2009 menjadi Rp 979.300,- atau berkurang sebanyak 2,07%.

2. Faktor tingkat pengembalian (return) sebelum dan juga setelah memasuki masa pensiun yakni tingkat pengembalian minimal yang diharapkan (sering disebut dengan istilah bunga).

3. Faktor akumulasi pertumbuhan investasi (return) versus inflasi (pada masa sebelum pensiun), dalam hal ini harus positf jadi mutlak dicari instrumen yang sesuai sehingga dapat 'mengalahkan' inflasi. Perlu diketahui banyak dana pensiun yang tidak memperhitungkan kondisi ini, mereka hanya melihat tingkat pengembalian tanpa melakukan analisa terhadap kondisi inflasi berjalan. Sehingga akumulasi pertumbuhan dana saat memasuki masa pensiun menjadi negatif.

Demikian 3 (tiga) faktor finansial yang harus diperhitungkan dan dimonitoring dalam melakukan investasi dana pensiun. Tahapan berikut adalah ditujukan kepada pihak individu (diri sendiri) yang akan menjalani pensiun kelak.

Dalam hal melakukan implementasi investasi dana pensiun secara mandiri maka beberapa langkah berikut menjadi sangat penting yaitu:

1. Estimasi jumlah dana: untuk memenuhi kebutuhan bulanan anda saat memasuki pensiun, cara sederhana dalam melakukan estimasi tersebut adalah dengan membayangkan kondisi nilai uang saat ini (present value), ya bayangkan jika anda pensiun saat ini, bukan besok, bukan lusa atau bukan 30 tahun lagi tetapi sekarang!, apa yang akan anda lakukan jika saat ini anda pensiun?, mungkin jawabnya adalah saya ingin berlibur dan mempersiapkan dana untuk kesehatan saya. Marilah kita bahas:

Berapa besar dana diperlukan untuk berlibur dan keperluan lainnya?, katakanlah anda cukup nyaman dengan tersedia dana (saat ini) untuk berlibur dan kebutuhan lain sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) serta dana siaga atau stand by untuk kesehatan sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) jadi total dana harus tersedia adalah Rp 6.000.000,- (enam juta rupiah) setiap bulannya. Namun tahukah anda 30 tahun yang akan datang (misalkan pada saat anda pensiun), dengan memperhitungkan faktor inflasi sebesar 8% maka dana Rp 6 juta akan setara dengan nilai (pembulatan keatas) Rp 60.400.000,- (enam puluh juta empat ratus ribu rupiah). Jadi dana yang dibutuhkan saat pensiun (future value) adalah sebesar Rp 60,4 jutaan bandingkan dengan besar dana saat ini Rp 6 juta perbulan.

2. Lama dana tersedia sejak mulai pensiun (dalam tahun): dalam contoh diatas kita berusaha agar minimal sejak mulai pensiun hingga 20 tahun kemudian dana sebesar Rp 60,4 juta perbulan tersedia. Jadi jika pensiun diusia 55 tahun maka hingga setidaknya di usia 74 tahun dana tersebut harus tersedia, tentu idealnya dana yang tersedia harus memperhitungkan proyeksi nilai inflasi saat mulai memasuki masa pensiun. Contoh sederhana kasus diatas adalah sebagai berikut:

Dana yang dibutuhkan setiap bulannya adalah Rp 60,4 juta maka dalam setahun (Rp 60,4 juta X 12) jadi dana yang dibutuhkan di tahun I (tahun pertama) saat memasuki masa pensiun adalah sebesar Rp 724,8 juta dan anggaplah inflasi yang akan terjadi pada periode masa pensiun adalah sebesar 5% setiap tahunnya, maka dana yang harus tersedia di tahun ke II (kedua) adalah sebesar Rp 724,8 juta X (1+5%) atau sebesar Rp 761,04 juta serta di tahun ke III (ketiga) sebesar Rp 799,09 juta dan seterusnya hingga tahun ke 20.

3. Investasi yang dilakukan setiap bulan: sebaiknya investasi yang dilakukan harus sedini mungkin sehingga akan menjadi lebih kecil.

Contoh kasus diatas, investasi yang dilakukan agar dana sebesar Rp 60,4 juta dapat dibayarkan sebagai uang pensiun setiap bulan, serta uang pensiun tersebut meningkat sebesar 5% setiap tahunnya. Maka dana yang harus disisihkan dari gaji saat ini adalah sebesar (pembulatan) Rp 680.500,- setiap bulan selama 30 tahun. Tetapi jika terlambat memulai (misal baru memulai di usia 40 tahun) maka dana yang harus disiapkan adalah sebesar Rp 4.420.000,- setiap bulannya selama 15 tahun, investasi ini dilakukan untuk memenuhi kesejahteraan yang setara dengan (nilai saat ini) Rp 6 juta setiap bulannya.

Investasi yang dilakukan setiap bulan sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan meningkat (increment) atau dengan jumlah yang tetap (constant) maupun jumlah yang menurun (decrement) setiap tahunnya. Pada contoh diatas untuk investasi selama 30 tahun dengan meningkat (increment) sebesar 10% setiap tahun, secara tetap (constant) dan menurun (decrement) sebesar 10% setiap tahun maka investasi di tahun I (pertama) adalah berturut-turut sebesar Rp 387.000,- (meningkat 10% setiap tahun); Rp 680.400, - (tetap) dan Rp 988.000,- (menurun 10% setiap tahun).

4. Instrumen investasi yang tepat: untuk memenuhi jumlah angka tersebut sesuai dengan poin 2 diatas serta untuk memenuhi tersedianya dana selama 20 tahun sejak masuk di dalam masa pensiun. Investasi yang dilakukan pada dana pensiun sesungguhnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

Bagian pertama adalah investasi yang dilakukan pada saat seorang karyawan belum memasuki masa pensiun hingga sesaat sebelum pensiun itu tiba. Artinya investasi dapat dilakukan sedini mungkin, semakin awal semakin baik (contoh kasus pada poin 3 menjelaskan hal ini). Tujuan investasi pada bagian ini agar dana pensiun terakumulasi dengan jumlah minimal dapat memberi kesejahteraan kepada pemiliknya ketika memasuki masa pensiun hingga selama waktu yang di inginkan (20 tahun misalnya).

Instrumen investasi yang dapat dipergunakan adalah harus sesuai dengan waktu tersedia:
Diatas 5 tahun dapat menggunakan Reksa Dana Saham (RDS);
Antara 3 – 5 tahun Reksa Dana Campuran (RDC)dengan sedikit pada RDS;
Antara 1-3 tahun Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dengan sedikit pada RDC
Dibawah 1 tahun mutlak di simpan pada Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) atau pada deposito.

Bagian kedua adalah investasi yang dilakukan saat seseorang mulai memasuki masa pensiun hingga mencukupi selama waktu yang di inginkan (20 tahun misalnya). Investasi ini lebih bersifat untuk menyimpan dana pensiun dan mendistrbusikan dana tersebut setiap bulan kepada individu hingga waktu yang diinginkan (misalkan selama 20 tahun atau 240 bulan).

Instrumen investasi yang digunakan adalah deposito dengan akumulasi bunga yang ditambahkan dalam nilai pokok deposito, jumlah deposito ini akan terus berkurang karena setiap bulan sebagian dana kebutuhan bulanan akan ditarik untuk digunakan oleh individu tersebut hingga kurun waktu tertentu (dalam contoh hingga selama 20 tahun).

Saran kami bagi mereka yang telah memasuki masa pensiun (para pensiunan) adalah untuk menghindari investasi yang memiliki resiko tinggi meskipun ada peluang mendapatkan keuntungan yang tinggi, misalnya melakukan investasi pada saham, opsi (option) dan invetasi pada kontrak derivative lainnya seperti valas (valuta asing), perdagangan berjangka (future trading) dan lain-lain.

Mengapa demikian?, karena pada periode ini seorang pensiunan sudah tidak tepat lagi untuk mengalami pasang surut kekayaan yang begitu cepat, kondisi ini sangat berpotensi mengurangi kekayaan dari pesiunan tersebut. Para pensiunan hindarilah rayuan, iklan yang sangat menarik dari mereka yang mengatakan bahwa investasi disaham sangat baik bagi para pensiunan, menjadi kaya melalui opsi, dll.

Yang pasti investasi di saham dan derivative (option)sangat beresiko, investasi ini hanya cocok dilakukan dengan rentang waktu investasi yang panjang (diatas 5 tahun) dan tentunya baru dapat dilakukan jika kebutuhan dasar bulanan sudah terpenuhi. Jadi jika anda memiliki dana lebih untuk jangka panjang, namun jika tidak mohon dihindari.

Taufik Gumulya, CFP®, Perencana Keuangan dan CEO pada TGRM Financial Planning Services

Jumat, 18 Juni 2010

Monyet berenang!

Ta Chia Siek Tao Hao,
Hallo semuanya, dibawah ini ada sebuah cerita lagi tentang Monyet yg berenang!

Suatu hari seekor monyet bermain2 ketepi sebuah sungai! Dilihatnya didalam sungai itu ada ikan yg berenang kesana-kemari dengan indah dan santai, begitu menyenangkan kelihatannya! Hati si Monyet jadi sangat iri dibuatnya, maka si Monyet berguman dalam hatinya: "Alangkah bahagianya ikan2 itu!"

Kebetulan, sejenak kemudian ada sekelompok bebek ramai2 melompat masuk kedalam sungai dan segera berenang dengan riangnya! mereka sebentar menyelam kedalam air, sebentar muncul kepermukaan air, sangat bebas dan lincah serta gembira sekali permainan bebek2 itu!

Si Monyet sampai melongo dibuat oleh adegan yg ada didepan matanya itu! Diam2 dia berpikir: " Kelihatannya berenang itu begitu ringan dan menyenangkan ya, aku akan coba berenang juga ah!"
Dengan PD nya, si Monyet berkata: " Dulu aku pikir berenang itu sulit sekali! Nggak tahunya gampang sekali seperti itu? Aku yakin, nggak usah belajar pun aku pasti bisa berenang!" Selesai berkata, langsung si Monyet itu melompat ketengah sungai!

Ketika sampai didalam air sungai, si Monyet baru sadar, ternyata berenang itu tidak semudah dengan apa yg dibayangkan tadi! Dia meronta2 didalam air berusaha menyelamatkan nyawanya! Tapi sudah terlambat, akhirnya si Monyet tenggelam kedasar sungai dan tamatlah riwayatnya! ........... Ah kasihan sekali! ..........

Pesan moral:
1.Dalam melakukan segala sesuatu, harus ada rencana yg matang dan sebaik-baiknya! Kalau cuma mengandalkan Keyakinan dan Percaya diri saja, itu belum cukup!
2.Jadi orang harus tahu diri; tahu kemampuan diri secara baik, supaya bisa merencanakan sesuatu berdasarkan modal yg kita miliki! Jangan sombong dan takabur, itu biasanya akan membuat orang menjadi terlalu PD dan kurang waspada! Akhirnya cuma menuai kegagalan saja!
3.Selalu menggunakan hati nurani dalam merencanakan sesuatu, ditambah berdoa dengan benar, maka hasilnya pasti mulia dan bermanfaat bagi orang yg ingin SIU TAO dengan benar.

dpu

dpu kelola fisik uang sedangkan jiwanya ada di moneter, kegiatan sangat rigid apalagi didaerah yang rawan ideologi.
financial stability, sp membantu moneter dalam rangka kepercayaan akan rupiah
kenapa perlu undang2 mata uang, akan mengatur bersama sama
cara pemenuhan uang dengan stock 12 bulan tetapi dibutuhkan anggaran yang besar
perilaku orang memperlakukan rupiah
cash minimum dihitung lack waktu pengiriman, inflow segera info ke
security featur biayanya besar, makan bahan baku uang yg sudah ada sf agar tidak gampang dipalsukan.

genteng baja smatras
mancing Banda aceh p.rondo, ntt waingapu
sosialisasi, kegiatan rutin, kerjasamadengan, sudah sesuai dengan undang2, implementasi di bank indonesia, clean money policy, fungsi uang, strategy, penanganan upal.

Kamis, 10 Juni 2010

Hidup dengan Keindahan

‎""""


​Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Setiap pasang mata yang memandang setuju bahwa mereka sungguh saling mencintai. Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan"."Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....." Suaminya setuju dan malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman..Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir..."Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan."jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau baik, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku..... " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

*Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.

*Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ?

“BAHAGIA itu GRATIS tidak perlu dicari dan ada di sekitar kita.
Tentunya asalkan kita mau meningkatkan KUALITAS BERSYUKUR.
Hidup dengan RASA SYUKUR di HATI adalah Jalan Pintas menuju Kebahagiaan Lahir Batin"

Selasa, 01 Juni 2010

Tomy Diamond

Masalah yang sebenarnya bukanlah berasal dari luar diri kita tetapi dari dalam diri kita....dan masalah itu bernama SIKAP.

:)Bukan karena hidup bahagia lalu "kamu tersenyum",
Tapi karena kamu tersenyum maka "hidup jadi bahagia"...

:)Bukan karena semua orang bersahabat lalu "kamu tersenyum",
Tapi karena kamu tersenyum maka "semua orang jadi bersahabat"...

:)Bukan karena pekerjaan menyenangkan lalu "kamu tersenyum",
Tapi karena kamu tersenyum maka "pekerjaan jadi menyenangkan"...

:)Bukan karena keluarga harmonis lalu "kamu tersenyum",
Tapi karena kamu tersenyum maka "keluarga jadi harmonis"...

:)Bukan dunia yang membuat "kamu tersenyum",
Tapi senyumanmulah yg membuat "dunia jadi tersenyum"...

:)You can...just Smile...:)

Lihatlah Telapak Tanganmu

Ada bbrp garis utama yg menentukan nasib
Ada garis kehidupan.
Ada garis rezeki
Ada pula garis jodoh.

Sekarang, menggenggamlah..
Dimana semua garis tadi ?
“Di dalam telapak tangan yang anda genggam.”

Nah, apa artinya itu?
Apapun takdir & keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri.

Anda lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu.

Dan, begitulah rahasia sukses..
Berjuang & berusaha dengan berbagai cara utk menentukan nasib sendiri..

Tetapi coba lihat pula genggamanmu.
Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?

Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu.. Karena di sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yg kita tidak akan mampu lakukan & itulah bagianNya Tuhan.

Genggam & lakukan bagianmu dengan kerja keras & sungguh, & bawalah kepada Tuhan bagian yang tidak mampu engkau lakukan..!

GOD will give the BEST bagi mereka yg bekerja keras dan melakukan "bagiannya".