Sabtu, 04 Desember 2010

Anthony Dio Martin

http://www.hrexcellency.com/pdf/10KisahInspirasi.pdf

JAGA KATA-KATA DI SAAT GENTING!"
Sebuah pesta sedang akan berlangsung. Karena pesta yang istimewa dan penting, akhirnya si Ibu tersebut mengeluarkan sebuah jambangan bunga dari kristal yang sangat mahal dan ditaruh di depan pintu masuk. Maksudnya supaya tamu-tamu bisa melihat dan mendapatkan suasana yang menyenangkan ...dari pemandangan kristal itu. Baru saja ditaruh untuk ditentukan apakah lokasinya pas. Tiba-tiba pintu dibuka dengan tergesa-gesa dan dengan keras oleh anak Ibu tersebut yang masih usia 6 tahun. Pintu tersebut menghantam meja kecil berisi jambangan bunga mahal itu. Akibatnya, jambangan menjadi oleng dan terjatuh ke tanah. "Prannng..." dan kristal mahal itupun pecah berkeping-keping. Si anak yang melihat apa yang terjadi,mejadi sangat ketakutan dan hampir menangis. "Maaf Mama, saya tidak sengaja. Maaf Mama...saya tidak tahu!" Dari wajahnya tampak bagaimana anak itu ketakutan. Namun, meskipun sempat ikut kaget. Ibu itu akhirnya melihat ke muka anaknya, lantas menghela nafas dan berkata, "Sudah terlanjur pecah, mau apa lagi? Itu jambangan kesayangan Mama. Tapi, kamupun kesayangan Mama. Kamu lebih berharga dari jambangan bunga itu , buat Mama. Nanti mama akan beli lagi. Mama lebih saya kamu dari jambangan bunga itu, Nak!".

Nah,...kisah di atas adalah kisah yang dibagikan oleh seorang anak mengingat masa kecilnya yang membahagiakan. Ia teringat sekali saat Mamanya melihat dirinya lebih berharga daripada jambangan bunga yang disayang mamanya itu dan ini menjadi kenang-kenangan terindah dalam hidupnya. Memang demikianlah. Kisah ini mengajarkan kepada kita semua, justru yang penting dan akan dikenang adalah tindakan dan sikap kita disaat-saat kritis dan genting. Ingatlah. Bukan pada saat-saat segala berjalan lancar dan bagus, sikap dan tindakan kita akan diingat tetapi justru pada saat ada masalah, situasi yang tidak menyenangkan, kritis ataupun genting. Karena itulah, saat menghadapi situasi yang demikian, semakin Anda harus menahan diri Anda dan mengendalikan kata-kata dan tindakan Anda. Itulah yang akhirnya seringkali diingat. Bayangkanlah, kalau seandainya si Ibu itu justru memaki-maki dan memukul anaknya karena kesalahannya. Apa yang bakal terjadi? Oya, seandainya Anda adalah si Ibu itu dalam kejadian dimana kristal Anda dipecahkan, bagaimana sikap Anda?

Tidak ada komentar: