Selasa, 30 Maret 2010
Minggu, 21 Maret 2010
Rasa
Jika Anda sakit hati… ???
Apa yang Anda lakukan…???
Contoh nih…
Atasan kamu… marah – marah tentang ketidak beresan kerja kamu…
sambil memaki – maki lagi …
Sakit hati kan ???
Atau bahkan orang tua kamu…
Yang “pas” sedang capek…
Terus lihat kamu berbuat salah…
Kamu dimarahin… dimaki – maki… dsb…
Sakit hati kan ???
Atau…..Pembantu kamu…
Yang ternyata menyetrika baju kesayangan kamu…
Karena kelalaiannya… jadi terbakar dan berlubang…
Grrr… langsug keluar dech “tanduk” di kepalamu…
Atau…...Pacar kamu…
Yang gak ada angin… gak ada hujan…
Tiba – tiba… mutusin kamu…
(kalau yang ini… gak usah dibahas dech… gimana reaksinya…???)
Tahukah Anda…..Bahwa lebih 70 % penyakit fisik berawal dari -bagaimana memperlakukan “rasa”-…
Bahkan penyakit psikologis pun… juga berawal dari bagaimana memperlakukan “rasa”…
Dalam tinjauan “psikologi” -masa lalu-…
Ada dua cara memperlakukan “rasa”…
Apa itu ???
Pertama : Me’repres’ atau menekan atau menahan “rasa” tersebut…
Kedua : Mengekspresikan atau memunculkan “rasa” tersebut…
Orang Indonesia atau khususnya orang Jawa tidak jarang menggunakan cara yang pertama…
Ada sebuah hambatan untuk “mengaktualisasikan” perasaannya…
Bahkan dengan dalih… berpikir positif… dan “biar kelihatan” bijak…
Ketika dengan atasannya… seseorang lebih baik diam…
Terus berpikir positif… Ah gak pa pa… emang saya kok salah…
Dia kan Bos… jadi gak boleh marah…
Apalagi dengan orang tuanya…
Gak pa pa… gak pa pa… kan harus jadi anak berbakti…
Kalau “gak pa pa” nya… bersumber dari keikhlasan dan kerelaan hati…
Itu sangat baik… dan itu memang yang harus dilakukan…
Namun apabila “gak pa pa” namun…
Hati masing “mendongkol”… atau masih “Berperasaan Negatif”…
Itu yang masalah… dan dapat menumpuk masalah di kemudian hari…
Me”repress” sama saja kita ingin menafikkan “rasa”… meniadakan “rasa”… menghindari “rasa”… menahan “rasa”… menyimpan “rasa”… atau berusaha melupakan “rasa”…
Cara tersebut… bukan cara yang tepat… untuk memperlakukan rasa…
Cara yang kedua..
Yaitu Mengekspresikan “rasa”…
Makhsudnya… Anda mengaktulisasikan rasa tersebut bahkan melampiaskan rasa tersebut…
Terus apa yang dilakukan…???
Anda balik memaki – maki atasan Anda, pembantu Anda, pacar Anda… atau bahkan orang tua Anda … (Lho…???)
Baik secara langsung…. Atau pun ngegosipin… maki – maki dalam kamar… maki – maki dalam buku diary… atau maki – maki di facebook… (he he he..)
Sebenarnya cara tersebut juga bukan cara yang sehat…
Terus harusnya gimana ???
Dalam psikologi transpersonal…
Ada tambahan cara untuk memperlakukan rasa…
Yaitu : melepaskan rasa…
Makhsudnya… ???
Anda ‘mustahil’ bisa ikhlas dan rela terhadap rasa…
Jika Anda belum ‘melepas’ rasa tersebut…
Apalagi jika caranya “direpress” atau “diekspresikan”…
Hal tersebut… hanyalah kerelaan & keihlasan semu…
Hal yang pertama harus Anda lakukan, adalah…
Anda harus bisa “MENERIMA” rasa Anda…
Kenali Rasa Anda… dan Terima Apa Adanya…
Banyak orang yang masih menafikkan Rasa yang ada dalam diri…
Kita malu… untuk merasakan… bahwa kita masih “sayang” dengan mantan kita…
Kita takut… untuk merasakan… marah tentang perlakuan bos dan ortu kita…
Kita segan… untuk merasakan … jengkel pada pembantu kita… dikira gak bijak nanti…
Apapun itu… berawal dari keberanian kita …
Untuk mengenal “rasa”… dan menerima apa adanya…
Jika kita sudah bisa mengenal dan menerima “Rasa” …
Perlahan… kita lepaskan “rasa” tersebut…
Salah satu cara yang sering digunakan…
Adalah dengan “visualisasi” rasa tersebut…
Kita lepas… seiring kita melepas “napas” kita…
Ada beberapa teknik Mind Therapy untuk melakukan tersebut…
Atau bahkan terapi Transpersonal… untuk melakukannya…
Atau Anda dapat melakukan sendiri…
dengan “ritual” spiritual… (Do’a, dzikir, sholat dsb… apapun keyakina Anda…)
Dalam do’a kita… kita lepaskan rasa ini… kita ikhlaskan rasa ini…
Dan kita kembalikan “rasa” ini pada Sang pembuat “rasa”…
Kita serahkan hidup kita… pada Dzat yang menggenggam kehidupan…
Berikan “Cinta kasih” pada orang yang “menyakiti” Anda…
“Aku memaafkan kamu… Aku mengasihi kamu… Semoga Engkau mendapat Kebaikan…”
Biarkan vibrasi positif Anda… teresonansi kembali pada Anda…
Selanjutnya… senantiasa “berikan” sugesti positif dalam lintasan pikiran Anda setiap saat…
Karena terkadang… keikhlasan tidak kita ciptakan dalan satu “kejadian”….
Karena keihlasan… adalah pekerjaan hati yang gak bisa dipaksakan…
Biarkan mengalir apa adanya… sehingga keikhlasan… datang sendiri pada Anda…
……………………………………………………………………………………
“Lebih baik… menerima… merasakan… dan melepaskan… “RASA”… satu hari…
dari pada menahan… menyimpan… untuk berusaha melupakan “RASA”…
karena justru akan te“RASA”… setiap hari…”
……………………………………………………………………………………
Apa yang Anda lakukan…???
Contoh nih…
Atasan kamu… marah – marah tentang ketidak beresan kerja kamu…
sambil memaki – maki lagi …
Sakit hati kan ???
Atau bahkan orang tua kamu…
Yang “pas” sedang capek…
Terus lihat kamu berbuat salah…
Kamu dimarahin… dimaki – maki… dsb…
Sakit hati kan ???
Atau…..Pembantu kamu…
Yang ternyata menyetrika baju kesayangan kamu…
Karena kelalaiannya… jadi terbakar dan berlubang…
Grrr… langsug keluar dech “tanduk” di kepalamu…
Atau…...Pacar kamu…
Yang gak ada angin… gak ada hujan…
Tiba – tiba… mutusin kamu…
(kalau yang ini… gak usah dibahas dech… gimana reaksinya…???)
Tahukah Anda…..Bahwa lebih 70 % penyakit fisik berawal dari -bagaimana memperlakukan “rasa”-…
Bahkan penyakit psikologis pun… juga berawal dari bagaimana memperlakukan “rasa”…
Dalam tinjauan “psikologi” -masa lalu-…
Ada dua cara memperlakukan “rasa”…
Apa itu ???
Pertama : Me’repres’ atau menekan atau menahan “rasa” tersebut…
Kedua : Mengekspresikan atau memunculkan “rasa” tersebut…
Orang Indonesia atau khususnya orang Jawa tidak jarang menggunakan cara yang pertama…
Ada sebuah hambatan untuk “mengaktualisasikan” perasaannya…
Bahkan dengan dalih… berpikir positif… dan “biar kelihatan” bijak…
Ketika dengan atasannya… seseorang lebih baik diam…
Terus berpikir positif… Ah gak pa pa… emang saya kok salah…
Dia kan Bos… jadi gak boleh marah…
Apalagi dengan orang tuanya…
Gak pa pa… gak pa pa… kan harus jadi anak berbakti…
Kalau “gak pa pa” nya… bersumber dari keikhlasan dan kerelaan hati…
Itu sangat baik… dan itu memang yang harus dilakukan…
Namun apabila “gak pa pa” namun…
Hati masing “mendongkol”… atau masih “Berperasaan Negatif”…
Itu yang masalah… dan dapat menumpuk masalah di kemudian hari…
Me”repress” sama saja kita ingin menafikkan “rasa”… meniadakan “rasa”… menghindari “rasa”… menahan “rasa”… menyimpan “rasa”… atau berusaha melupakan “rasa”…
Cara tersebut… bukan cara yang tepat… untuk memperlakukan rasa…
Cara yang kedua..
Yaitu Mengekspresikan “rasa”…
Makhsudnya… Anda mengaktulisasikan rasa tersebut bahkan melampiaskan rasa tersebut…
Terus apa yang dilakukan…???
Anda balik memaki – maki atasan Anda, pembantu Anda, pacar Anda… atau bahkan orang tua Anda … (Lho…???)
Baik secara langsung…. Atau pun ngegosipin… maki – maki dalam kamar… maki – maki dalam buku diary… atau maki – maki di facebook… (he he he..)
Sebenarnya cara tersebut juga bukan cara yang sehat…
Terus harusnya gimana ???
Dalam psikologi transpersonal…
Ada tambahan cara untuk memperlakukan rasa…
Yaitu : melepaskan rasa…
Makhsudnya… ???
Anda ‘mustahil’ bisa ikhlas dan rela terhadap rasa…
Jika Anda belum ‘melepas’ rasa tersebut…
Apalagi jika caranya “direpress” atau “diekspresikan”…
Hal tersebut… hanyalah kerelaan & keihlasan semu…
Hal yang pertama harus Anda lakukan, adalah…
Anda harus bisa “MENERIMA” rasa Anda…
Kenali Rasa Anda… dan Terima Apa Adanya…
Banyak orang yang masih menafikkan Rasa yang ada dalam diri…
Kita malu… untuk merasakan… bahwa kita masih “sayang” dengan mantan kita…
Kita takut… untuk merasakan… marah tentang perlakuan bos dan ortu kita…
Kita segan… untuk merasakan … jengkel pada pembantu kita… dikira gak bijak nanti…
Apapun itu… berawal dari keberanian kita …
Untuk mengenal “rasa”… dan menerima apa adanya…
Jika kita sudah bisa mengenal dan menerima “Rasa” …
Perlahan… kita lepaskan “rasa” tersebut…
Salah satu cara yang sering digunakan…
Adalah dengan “visualisasi” rasa tersebut…
Kita lepas… seiring kita melepas “napas” kita…
Ada beberapa teknik Mind Therapy untuk melakukan tersebut…
Atau bahkan terapi Transpersonal… untuk melakukannya…
Atau Anda dapat melakukan sendiri…
dengan “ritual” spiritual… (Do’a, dzikir, sholat dsb… apapun keyakina Anda…)
Dalam do’a kita… kita lepaskan rasa ini… kita ikhlaskan rasa ini…
Dan kita kembalikan “rasa” ini pada Sang pembuat “rasa”…
Kita serahkan hidup kita… pada Dzat yang menggenggam kehidupan…
Berikan “Cinta kasih” pada orang yang “menyakiti” Anda…
“Aku memaafkan kamu… Aku mengasihi kamu… Semoga Engkau mendapat Kebaikan…”
Biarkan vibrasi positif Anda… teresonansi kembali pada Anda…
Selanjutnya… senantiasa “berikan” sugesti positif dalam lintasan pikiran Anda setiap saat…
Karena terkadang… keikhlasan tidak kita ciptakan dalan satu “kejadian”….
Karena keihlasan… adalah pekerjaan hati yang gak bisa dipaksakan…
Biarkan mengalir apa adanya… sehingga keikhlasan… datang sendiri pada Anda…
……………………………………………………………………………………
“Lebih baik… menerima… merasakan… dan melepaskan… “RASA”… satu hari…
dari pada menahan… menyimpan… untuk berusaha melupakan “RASA”…
karena justru akan te“RASA”… setiap hari…”
……………………………………………………………………………………
Kamis, 18 Maret 2010
Jurnal Syukur

Jurnal syukur merupakan tulisan2 yang kita buat atas rasa syukur terhadap apa yang kita dapatkan pada saat itu. Jurnal syukur sangat baik kalau ditulis dalam jangka waktu harian. Jadi, kita tulis minimal 3 hal apa yang kita dapatkan dalam hari itu atau sesuatu yang membuat kita bahagia dan bersyukur seperti mendapat uang, ditraktir teman, bertemu dengan orang baik, bahkan perlakuan baik orang kepada kita.
Dalam setiap harinya pasti ada saja hal yang perlu untuk disyukuri, bahkan nafas, detak jantung dan kehidupan kita sangatlah patut kita syukuri. Yang penting tulis saja, karena menulis adalah bahasa komunikasi antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dan ada beberapa orang yang mengatakan bahwa menulis adalah untuk bentuk aktualisasi diri. Dengan menulis jurnal syukur, kita akan merasa berterima kasih sama Allah. Rasa terima kasih itulah yang pada akhirnya akan membuat kita merasa keberlimpahan atas anugerah Tuhan dan pastinya menimbulkan rasa bahagia di hati kita..
Setelah menulis jurnal syukur selama beberapa hari saja, lihatlah miracle2 yang datang dalam hidup kita. Semua anugerah datang seperti bola salju. Semakin besar, dan makin lama makin membesar. Hingga pada suatu saat kita akan menyadari betapa sangat sayangnya Dia pada kita.
Itulah mengapa ada ungkapan “Semakin banyak kita bersyukur, maka semakin banyak Tuhan memberi kita , more and more..”
Wish you always get the abundance in your life!!
by: IdaHapy
Rabu, 17 Maret 2010
Makna Kearifan dan Kecerdasan
By: agussyafii
Sekalipun liburan, tentunya masih banyak butiran-butiran mutiara hikmah yang masih kita temukan dimana saja. Semoga tulisan berikut ini bisa bermanfaat buat kita semua. yaitu memahami 'Makna Kearifan Dan Kecerdasan.'
Ketinggian manusia bukan hanya ditentukan oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tetapi lebih pada bagaimana ilmu itu memberi manfaat kepada kehidupan. Ada orang pintar tetapi keblinger sehingga kepintarannya justeru digunakan untuk “minteri” orang lain. Semakin pinter orang seperti itu maka semakin banyak orang lain yang menjadi korban dari kepintarannya.
Sebaliknya ada orang yang dari segi pendidikan formal ia biasa-biasa saja, tetapi dari segi pergaulan sosial orang itu banyak sekali memberi kemanfaatan kepada orang lain, karena setiap kali sedikit yang ia berikan justeru mengandung makna besar bagi yang menerima. Ia bukan saja tahu, tetapi juga arif. Ia bukan hanya pintar tetapi juga cerdas.
Nah kearifan dan kecerdasan ádalah ekpressi psikologis dari orang yang bijak. Bijak mengandung arti ketepatan. Jika adil mengandung arti menempatkan sesuatu pada tempatnya, bijak lebih dari itu yaitu menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya. Dari pemahaman itu maka kecerdasan bukan hanya menyangkut intelektualitas, tetapi juga emosi dan bahkan spiritual. Itulah makna kearifan dan kecerdasan.
"HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan perbuatan-perbuatan baik sehingga Aku jatuh cinta padanya". (Hadist Qudsi).
Sekalipun liburan, tentunya masih banyak butiran-butiran mutiara hikmah yang masih kita temukan dimana saja. Semoga tulisan berikut ini bisa bermanfaat buat kita semua. yaitu memahami 'Makna Kearifan Dan Kecerdasan.'
Ketinggian manusia bukan hanya ditentukan oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tetapi lebih pada bagaimana ilmu itu memberi manfaat kepada kehidupan. Ada orang pintar tetapi keblinger sehingga kepintarannya justeru digunakan untuk “minteri” orang lain. Semakin pinter orang seperti itu maka semakin banyak orang lain yang menjadi korban dari kepintarannya.
Sebaliknya ada orang yang dari segi pendidikan formal ia biasa-biasa saja, tetapi dari segi pergaulan sosial orang itu banyak sekali memberi kemanfaatan kepada orang lain, karena setiap kali sedikit yang ia berikan justeru mengandung makna besar bagi yang menerima. Ia bukan saja tahu, tetapi juga arif. Ia bukan hanya pintar tetapi juga cerdas.
Nah kearifan dan kecerdasan ádalah ekpressi psikologis dari orang yang bijak. Bijak mengandung arti ketepatan. Jika adil mengandung arti menempatkan sesuatu pada tempatnya, bijak lebih dari itu yaitu menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya. Dari pemahaman itu maka kecerdasan bukan hanya menyangkut intelektualitas, tetapi juga emosi dan bahkan spiritual. Itulah makna kearifan dan kecerdasan.
"HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan perbuatan-perbuatan baik sehingga Aku jatuh cinta padanya". (Hadist Qudsi).
Senin, 15 Maret 2010
Cara Memperlakukan Rasa
Jika Anda sakit hati… ???
Apa yang Anda lakukan…???
Contoh nih…
Atasan kamu… marah – marah tentang ketidak beresan kerja kamu…
sambil memaki – maki lagi …
Sakit hati kan ???
Atau bahkan orang tua kamu…
Yang “pas” sedang capek…
Terus lihat kamu berbuat salah…
Kamu dimarahin… dimaki – maki… dsb…
Sakit hati kan ???
Atau…
Pembantu kamu…
Yang ternyata menyetrika baju kesayangan kamu…
Karena kelalaiannya… jadi terbakar dan berlubang…
Grrr… langsug keluar dech “tanduk” di kepalamu…
Atau…
Pacar kamu…
Yang gak ada angin… gak ada hujan…
Tiba – tiba… mutusin kamu…
(kalau yang ini… gak usah dibahas dech… gimana reaksinya…???)
Tahukah Anda…
Bahwa lebih 70 % penyakit fisik berawal dari -bagaimana memperlakukan “rasa”-…
Bahkan penyakit psikologis pun… juga berawal dari bagaimana memperlakukan “rasa”…
Dalam tinjauan “psikologi” -masa lalu-…
Ada dua cara memperlakukan “rasa”…
Apa itu ???
Pertama : Me’repres’ atau menekan atau menahan “rasa” tersebut…
Kedua : Mengekspresikan atau memunculkan “rasa” tersebut…
Orang Indonesia atau khususnya orang Jawa tidak jarang menggunakan cara yang pertama…
Ada sebuah hambatan untuk “mengaktualisasikan” perasaannya…
Bahkan dengan dalih… berpikir positif… dan “biar kelihatan” bijak…
Ketika dengan atasannya… seseorang lebih baik diam…
Terus berpikir positif… Ah gak pa pa… emang saya kok salah…
Dia kan Bos… jadi gak boleh marah…
Apalagi dengan orang tuanya…
Gak pa pa… gak pa pa… kan harus jadi anak berbakti…
Kalau “gak pa pa” nya… bersumber dari keikhlasan dan kerelaan hati…
Itu sangat baik… dan itu memang yang harus dilakukan…
Namun apabila “gak pa pa” namun…
Hati masing “mendongkol”… atau masih “Berperasaan Negatif”…
Itu yang masalah… dan dapat menumpuk masalah di kemudian hari…
Me”repress” sama saja kita ingin menafikkan “rasa”… meniadakan “rasa”… menghindari “rasa”… menahan “rasa”… menyimpan “rasa”… atau berusaha melupakan “rasa”…
Cara tersebut… bukan cara yang tepat… untuk memperlakukan rasa…
Cara yang kedua..
Yaitu Mengekspresikan “rasa”…
Makhsudnya… Anda mengaktulisasikan rasa tersebut bahkan melampiaskan rasa tersebut…
Terus apa yang dilakukan…???
Anda balik memaki – maki atasan Anda, pembantu Anda, pacar Anda… atau bahkan orang tua Anda … (Lho…???)
Baik secara langsung…. Atau pun ngegosipin… maki – maki dalam kamar… maki – maki dalam buku diary… atau maki – maki di facebook… (he he he..)
Sebenarnya cara tersebut juga bukan cara yang sehat…
Terus harusnya gimana ???
Dalam psikologi transpersonal…
Ada tambahan cara untuk memperlakukan rasa…
Yaitu : melepaskan rasa…
Makhsudnya… ???
Anda ‘mustahil’ bisa ikhlas dan rela terhadap rasa…
Jika Anda belum ‘melepas’ rasa tersebut…
Apalagi jika caranya “direpress” atau “diekspresikan”…
Hal tersebut… hanyalah kerelaan & keihlasan semu…
Hal yang pertama harus Anda lakukan, adalah…
Anda harus bisa “MENERIMA” rasa Anda…
Kenali Rasa Anda… dan Terima Apa Adanya…
Banyak orang yang masih menafikkan Rasa yang ada dalam diri…
Kita malu… untuk merasakan… bahwa kita masih “sayang” dengan mantan kita…
Kita takut… untuk merasakan… marah tentang perlakuan bos dan ortu kita…
Kita segan… untuk merasakan … jengkel pada pembantu kita… dikira gak bijak nanti…
Apapun itu… berawal dari keberanian kita …
Untuk mengenal “rasa”… dan menerima apa adanya…
Jika kita sudah bisa mengenal dan menerima “Rasa” …
Perlahan… kita lepaskan “rasa” tersebut…
Salah satu cara yang sering digunakan…
Adalah dengan “visualisasi” rasa tersebut…
Kita lepas… seiring kita melepas “napas” kita…
Ada beberapa teknik Mind Therapy untuk melakukan tersebut…
Atau bahkan terapi Transpersonal… untuk melakukannya…
Atau Anda dapat melakukan sendiri…
dengan “ritual” spiritual… (Do’a, dzikir, sholat dsb… apapun keyakina Anda…)
Dalam do’a kita… kita lepaskan rasa ini… kita ikhlaskan rasa ini…
Dan kita kembalikan “rasa” ini pada Sang pembuat “rasa”…
Kita serahkan hidup kita… pada Dzat yang menggenggam kehidupan…
Berikan “Cinta kasih” pada orang yang “menyakiti” Anda…
“Aku memaafkan kamu… Aku mengasihi kamu… Semoga Engkau mendapat Kebaikan…”
Biarkan vibrasi positif Anda… teresonansi kembali pada Anda…
Selanjutnya… senantiasa “berikan” sugesti positif dalam lintasan pikiran Anda setiap saat…
Karena terkadang… keikhlasan tidak kita ciptakan dalan satu “kejadian”….
Karena keihlasan… adalah pekerjaan hati yang gak bisa dipaksakan…
Biarkan mengalir apa adanya… sehingga keikhlasan… datang sendiri pada Anda…
……………………………………………………………………………………
“Lebih baik… menerima… merasakan… dan melepaskan… “RASA”… satu hari…
dari pada menahan… menyimpan… untuk berusaha melupakan “RASA”…
karena justru akan te“RASA”… setiap hari…”
……………………………………………………………………………………
Apa yang Anda lakukan…???
Contoh nih…
Atasan kamu… marah – marah tentang ketidak beresan kerja kamu…
sambil memaki – maki lagi …
Sakit hati kan ???
Atau bahkan orang tua kamu…
Yang “pas” sedang capek…
Terus lihat kamu berbuat salah…
Kamu dimarahin… dimaki – maki… dsb…
Sakit hati kan ???
Atau…
Pembantu kamu…
Yang ternyata menyetrika baju kesayangan kamu…
Karena kelalaiannya… jadi terbakar dan berlubang…
Grrr… langsug keluar dech “tanduk” di kepalamu…
Atau…
Pacar kamu…
Yang gak ada angin… gak ada hujan…
Tiba – tiba… mutusin kamu…
(kalau yang ini… gak usah dibahas dech… gimana reaksinya…???)
Tahukah Anda…
Bahwa lebih 70 % penyakit fisik berawal dari -bagaimana memperlakukan “rasa”-…
Bahkan penyakit psikologis pun… juga berawal dari bagaimana memperlakukan “rasa”…
Dalam tinjauan “psikologi” -masa lalu-…
Ada dua cara memperlakukan “rasa”…
Apa itu ???
Pertama : Me’repres’ atau menekan atau menahan “rasa” tersebut…
Kedua : Mengekspresikan atau memunculkan “rasa” tersebut…
Orang Indonesia atau khususnya orang Jawa tidak jarang menggunakan cara yang pertama…
Ada sebuah hambatan untuk “mengaktualisasikan” perasaannya…
Bahkan dengan dalih… berpikir positif… dan “biar kelihatan” bijak…
Ketika dengan atasannya… seseorang lebih baik diam…
Terus berpikir positif… Ah gak pa pa… emang saya kok salah…
Dia kan Bos… jadi gak boleh marah…
Apalagi dengan orang tuanya…
Gak pa pa… gak pa pa… kan harus jadi anak berbakti…
Kalau “gak pa pa” nya… bersumber dari keikhlasan dan kerelaan hati…
Itu sangat baik… dan itu memang yang harus dilakukan…
Namun apabila “gak pa pa” namun…
Hati masing “mendongkol”… atau masih “Berperasaan Negatif”…
Itu yang masalah… dan dapat menumpuk masalah di kemudian hari…
Me”repress” sama saja kita ingin menafikkan “rasa”… meniadakan “rasa”… menghindari “rasa”… menahan “rasa”… menyimpan “rasa”… atau berusaha melupakan “rasa”…
Cara tersebut… bukan cara yang tepat… untuk memperlakukan rasa…
Cara yang kedua..
Yaitu Mengekspresikan “rasa”…
Makhsudnya… Anda mengaktulisasikan rasa tersebut bahkan melampiaskan rasa tersebut…
Terus apa yang dilakukan…???
Anda balik memaki – maki atasan Anda, pembantu Anda, pacar Anda… atau bahkan orang tua Anda … (Lho…???)
Baik secara langsung…. Atau pun ngegosipin… maki – maki dalam kamar… maki – maki dalam buku diary… atau maki – maki di facebook… (he he he..)
Sebenarnya cara tersebut juga bukan cara yang sehat…
Terus harusnya gimana ???
Dalam psikologi transpersonal…
Ada tambahan cara untuk memperlakukan rasa…
Yaitu : melepaskan rasa…
Makhsudnya… ???
Anda ‘mustahil’ bisa ikhlas dan rela terhadap rasa…
Jika Anda belum ‘melepas’ rasa tersebut…
Apalagi jika caranya “direpress” atau “diekspresikan”…
Hal tersebut… hanyalah kerelaan & keihlasan semu…
Hal yang pertama harus Anda lakukan, adalah…
Anda harus bisa “MENERIMA” rasa Anda…
Kenali Rasa Anda… dan Terima Apa Adanya…
Banyak orang yang masih menafikkan Rasa yang ada dalam diri…
Kita malu… untuk merasakan… bahwa kita masih “sayang” dengan mantan kita…
Kita takut… untuk merasakan… marah tentang perlakuan bos dan ortu kita…
Kita segan… untuk merasakan … jengkel pada pembantu kita… dikira gak bijak nanti…
Apapun itu… berawal dari keberanian kita …
Untuk mengenal “rasa”… dan menerima apa adanya…
Jika kita sudah bisa mengenal dan menerima “Rasa” …
Perlahan… kita lepaskan “rasa” tersebut…
Salah satu cara yang sering digunakan…
Adalah dengan “visualisasi” rasa tersebut…
Kita lepas… seiring kita melepas “napas” kita…
Ada beberapa teknik Mind Therapy untuk melakukan tersebut…
Atau bahkan terapi Transpersonal… untuk melakukannya…
Atau Anda dapat melakukan sendiri…
dengan “ritual” spiritual… (Do’a, dzikir, sholat dsb… apapun keyakina Anda…)
Dalam do’a kita… kita lepaskan rasa ini… kita ikhlaskan rasa ini…
Dan kita kembalikan “rasa” ini pada Sang pembuat “rasa”…
Kita serahkan hidup kita… pada Dzat yang menggenggam kehidupan…
Berikan “Cinta kasih” pada orang yang “menyakiti” Anda…
“Aku memaafkan kamu… Aku mengasihi kamu… Semoga Engkau mendapat Kebaikan…”
Biarkan vibrasi positif Anda… teresonansi kembali pada Anda…
Selanjutnya… senantiasa “berikan” sugesti positif dalam lintasan pikiran Anda setiap saat…
Karena terkadang… keikhlasan tidak kita ciptakan dalan satu “kejadian”….
Karena keihlasan… adalah pekerjaan hati yang gak bisa dipaksakan…
Biarkan mengalir apa adanya… sehingga keikhlasan… datang sendiri pada Anda…
……………………………………………………………………………………
“Lebih baik… menerima… merasakan… dan melepaskan… “RASA”… satu hari…
dari pada menahan… menyimpan… untuk berusaha melupakan “RASA”…
karena justru akan te“RASA”… setiap hari…”
……………………………………………………………………………………
Rabu, 10 Maret 2010
Kebahagiaan
Banyak hal dan kejadian disekitar kita yang kadang luput dari perhatian dan perasaan kita. Coba perhatikan ketika kita terbangun di pagi hari yang penuh nikmat dalam kondisi sehat bugar, tentu nikmat diberikan kehidupan dan kesehatan oleh Tuhan merupakan suatu nikmat yang amat besar.
Coba renungkan banyak sekali ke Bahagiaan disekitar kita yang sebenarnya sudah ada di sekeliling kita,, diberikan istri yang cantik dan penuh perhatian, anak-anak yang sehat2, diberikan kecukupan sandang pangan,,,,, tinggal diri kita mau atau tidak merasakan dan mengijinkan rasa syukur masuk ke hati kita yang paling dalam dan bersyukur kepada Yang Maha Mencipta.
Kalau kita bisa merasakan betapa nikmatnya hidup ini tentu kita pasti bersyukur dan bersyukur kepadaNya, dan sudah pasti segala permasalahan akan menjadi kecil dan terselesaikan dengan mudah.
Mudah-mudahan kita semua diberikan ketajaman rasa di hati yang paling dalam dan menjadi orang yg senantiasa bersyukur dan bahagia lahir dan bathin. Amin...
Coba renungkan banyak sekali ke Bahagiaan disekitar kita yang sebenarnya sudah ada di sekeliling kita,, diberikan istri yang cantik dan penuh perhatian, anak-anak yang sehat2, diberikan kecukupan sandang pangan,,,,, tinggal diri kita mau atau tidak merasakan dan mengijinkan rasa syukur masuk ke hati kita yang paling dalam dan bersyukur kepada Yang Maha Mencipta.
Kalau kita bisa merasakan betapa nikmatnya hidup ini tentu kita pasti bersyukur dan bersyukur kepadaNya, dan sudah pasti segala permasalahan akan menjadi kecil dan terselesaikan dengan mudah.
Mudah-mudahan kita semua diberikan ketajaman rasa di hati yang paling dalam dan menjadi orang yg senantiasa bersyukur dan bahagia lahir dan bathin. Amin...
DOA
Doa Pagi
Alfatehah, ayat kursi, (Qulhu, Al Falaq, An Nas)3x
Ashbahna wa ashbahal mulku lillahi, walhamdulillahi la syarika lahu, la ilaha illah huwa wa ilaihin-nusyur (3x)
Ashbahna ala fithratl Islami wa limatil ikhlashi wa ala dini nabiyyina muhammadin shallallahu alaihi wa sallama wa ala milati abina ibrahima hanifan wama kana minal musyikin (3x)
Allahumma inni ashbahtu minka fi ni'matin wa afiyatin wa sitrin, fa'atimma alayya ni'mataka wa afiyataka wa sitraka fiddunya wal akhirah (3x).
Allahumma ma ashbaha bi min ni'matin au bi'ahadin min khalqika, faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukur (3x).
Allahumma inni audzubika minal kufri wal faqri, wa audzubika min adzabil qabri, la ilaha ila anta (3x).
Astaghfirullahal azhim, alladzi la ilaha illah huwal hayyul qayyumu wa atubu ilaih (3x).
saidul istigfar (3x)
shalawat tahyat akhir (10x)
Subhanallahi walhamdulillah wala ilaha illalahu wallahu akbar (100x).
la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai'in qadir (10X).
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika (3x).
“ Ya allah, sesungguhnya aku hadapi pagi hari yang Egkau berikan ini dengan kenikmatan serta 'afiyah dan tertutup rapi. Maka sempurnakanlah ni'matMu untukku, serta 'afiyah dan tutupan Engkau di dunia dan di akhirat ”
Subhana rabbika rabbil izzati'amma yashifun, wa salamun alal mursalin, walhamdulillahi rabbil alamin.
Doa Sore Hari
Amsaina wa amsal mulku lillahi,
walhamdulillahi lasyarika lahu, lailaha
illa huwa wa ilaihil mashir.(3x)
Amsaina ala fithratil Islami wa kalimatil ikhlashi
wa ala dini nabiyyina muhammadin shallallahu alaihi wa sallama
wa ala milati abina ibrahima hanifan wama kana minal musyrikin (baca 3x)
Allahumma inni amsaitu minka fi ni'matin
wa afiyatin wa sitrin, fa'atimma alayya
ni'mataka wa afiyataka wa sitraka fid-dunya wal akhirah.(3x)
Allahumma ma ashbaha bi min ni'matin au bi'ahadin min khalqika,
faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukur (3x).
Ya Rabbi lakal hamdu kama yambaghi lijalali
wajhika wa azhimi shulthanik.(3x)
Radhitu billahi rabban, wabil islami dinan
wabimuhammadin nabiyyan wa rasulan.(3x)
Subhanallahi wabihamdihi adada khalqihi
waridha nafsihi wazinata arsyihi
wamidada kalimatihi.(3x)
Bismillahil-ladzi layadhurru ma'asmihi
syai'un fil ardhi wala fis sama'i
wahuwas-sami'ul alim.(3x)
Allahumma inna na'udzubika min
an-nusyrika bika syai'an na'lamuhu wa nastaghfiruka
lima la na'lamuhu.(3x)
A'udzu bikalimatillahit-tammati min syarri
ma khalaq.(3x)
Allahumma inni a'udzubika minal hammi
wal hazan, wa a'udzubika minal ajzi wal
kasal, wa a'dzuhubika minal jubni wal bukhli,
wa a'dzuhubika min ghalabatid-daini
wa qahrir-rijal.(3x)
Allahumma afini fi badani, Allahumma afini fi sam'i,
Allahumma afini fi bashari.(3x)
Doa Pembuka Hati
* Ya Allah... terima kasih karena Engkau selalu mengasihi kami secara berkelimpahan tiada batas setiap saat.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar dapat berdoa kepadaMu dengan sepenuh hati & perasaan kami, memasrahkan semua masalah, beban, hambatan, pikiran, jiwa, hati & seluruh diri kami seutuh-utuhnya kepadaMU.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua kesombongan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua kemarahan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua sifat ingin mementingkan diri sendiri dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua perasaan iri & dengki dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua keserakahan & kelicikan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar mudah bagi kami untuk memberi maaf kepada siapapun yang pernah bersalah kepada kami dengan setulus-tulusnya. (Ingat kembali siapapun yang pernah bersalah & maafkan dengan setulus-tulusnya sambil menyadari bahwa hubungan hati anda kepada Tuhan adalah yang terpenting & jangan sampai hubungan ini dihalang-halangi oleh emosi-emosi negatif yang diakibatkan orang lain terhadap anda)
* Ya Allah... dengan telah kami maafkannya mereka, berkatilah hati kami agar semua kebencian, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kejengkelan & emosi-emosi negatif lainnya yang disebabkan oleh orang lain, semuanya dibersihkan & dikeluarkan dari hati kami untuk digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar kami dapat semakin sadar akan kesalahan kami, baik kepadaMu maupun kepada sesama kami, memohon ampun kepadaMu dengan setulus hati kami & dengan sepenuh kesungguhan & perasaaan hati kami.
* Tuhan... ampunilah semua kesalahan kami, biarlah semua ketakutan, kekhawatiran, beban & semua hal-hal negatif lainnya yang diakibatkan oleh kesalahan kami, juga dibersihkan, dikeluarkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar cahaya & kasih sayangMu semakin meresap di dalam hati kami, bersinar semakin indah & terang di dalam hati kami, untuk memberikan ketenangan, kedamaian & kebahagiaan yang sejati di dalam hati kami.
* Ya Allah... terpujilah Engkau Yang Maha Esa, Maha Kuasa & Maha Segalanya untuk sekarang & selama-lamanya.
* Terima kasih ya Allah... Amin!
Awloohuma yaa Fattahu ya Rozaqqqu wahai Tuhan yang maha membuka ubahlah keadaan kami kepada yang lebih baik lagi.
Izinkan pagi hari yang indah ini saya berdoa untuk teman2 semua:
'Ya Allah, Ya Tuhan kami, sembuhkan saudara2 kami yang hari ini sedang sakit. Limpahkan rizki bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan, berikanlah jodoh yang sholeh/sholehah bagi yang ingin segera menikah, berikanlah momongan bagi mereka yang segera menginginkan keturunan, jadikanlah keluarga kami, keluarga yang tentram dan penuh berkahMu, ampunilah dosa2 kami ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim..
Amin Ya Robbal alamin..
Di waktu sore :
(i) “Kami telah memasuki sore, kerajaan milik Allah, segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Baginya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksa di neraka dan di kubur”
“SHOLAT UNTUK MEMPERBESAR PERIUK REJEKI”, pernahkah terpikir dalam hidup kita bahwa sesungguhnya pada saat duduk diantara dua sujud di dalam sholat pada saat membaca do’a Rabbighfirlii Warhamni Wajburni War Fa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’afini Wa’fu’annii sesungguhnya kita sedang mengajukan 7 permohonan periuk rejeki yang artinya sebagai berikut :
* Ya Allah ya Tuhanku ampunilah dosaku
* Kasihanilah aku ya Allah
* Tutupilah segala kekuranganku
* Tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus.
* Tinggikanlah derajatku
* Berikanlah aku kesehatan keselamatan didunia ini dan diakhirat kelak
* Ya Allah ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu dan cahaya kasih-Mu pada hatiku, pada batinku, pada rohku, pada seluruh aliran darahku, pada penglihatanku, pada pendengaranku, pada lisan dan tutur kataku, pada wajahku, pada semua amal perbuatanku diatasku, dibawahku, dikanan dan dikiriku, didepanku, dibelakangku dan disekelilingku dan perbesarlah cahaya-Mu ini ampunilah aku ya AllahYa Allah ampunilah dosa kedua orang tuaku.
Ya Allah, Muliakanlah Kami dengan Cahaya Kepahaman dan Bukakanlah kami pintu-pintu ilmu dan hiasilah kami dengan akhlak yang mulia dengan rachmatMu duhai yang Maha Pengasih dan Penyanyang.
Doa untuk minum Obat dibaca masing-masing 3 kali :
Ya Allah sembuhkanlah Allah dzat yang menyembuhkan
Ya Allah cukupkanlah Allah dzat yang mencukupkan
Ya Allah ampunilah Allah dzat yang maha pengampun
Ya Allah ampunilah dosaku semuanya besarnya kecilnya, yang awal dan yang akhir yang zhohir dan yang tersembunyi (bathin).
Ya Allah ampunilah dosaku semua dan lapangkanlah rumah tanggaku beri berkah rizkiku
Astaghfirullahal azhiim. 1000x sd. 5000x
Wahai Allah limpahkanlah rachmat atas junjungan kita Nabi Muhammad saw sebanyak aneka rupa rezeki. Wahai dzat yang maha meluaskan rejeki kepada orang yang dihendaki tanpa hisab, luaskanlah dan banyakkanlah rezekiku dari setiap penjuru perbendaharaan rezekiMu tanpa pemberian dari makhluk. Berkat kemudahan jua dan limpahkanlah rachmat dan salam atas beliau dan para sahabat beliau. setiap sholat fardhu 77x
Alfatehah, ayat kursi, (Qulhu, Al Falaq, An Nas)3x
Ashbahna wa ashbahal mulku lillahi, walhamdulillahi la syarika lahu, la ilaha illah huwa wa ilaihin-nusyur (3x)
Ashbahna ala fithratl Islami wa limatil ikhlashi wa ala dini nabiyyina muhammadin shallallahu alaihi wa sallama wa ala milati abina ibrahima hanifan wama kana minal musyikin (3x)
Allahumma inni ashbahtu minka fi ni'matin wa afiyatin wa sitrin, fa'atimma alayya ni'mataka wa afiyataka wa sitraka fiddunya wal akhirah (3x).
Allahumma ma ashbaha bi min ni'matin au bi'ahadin min khalqika, faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukur (3x).
Allahumma inni audzubika minal kufri wal faqri, wa audzubika min adzabil qabri, la ilaha ila anta (3x).
Astaghfirullahal azhim, alladzi la ilaha illah huwal hayyul qayyumu wa atubu ilaih (3x).
saidul istigfar (3x)
shalawat tahyat akhir (10x)
Subhanallahi walhamdulillah wala ilaha illalahu wallahu akbar (100x).
la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai'in qadir (10X).
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika (3x).
“ Ya allah, sesungguhnya aku hadapi pagi hari yang Egkau berikan ini dengan kenikmatan serta 'afiyah dan tertutup rapi. Maka sempurnakanlah ni'matMu untukku, serta 'afiyah dan tutupan Engkau di dunia dan di akhirat ”
Subhana rabbika rabbil izzati'amma yashifun, wa salamun alal mursalin, walhamdulillahi rabbil alamin.
Doa Sore Hari
Amsaina wa amsal mulku lillahi,
walhamdulillahi lasyarika lahu, lailaha
illa huwa wa ilaihil mashir.(3x)
Amsaina ala fithratil Islami wa kalimatil ikhlashi
wa ala dini nabiyyina muhammadin shallallahu alaihi wa sallama
wa ala milati abina ibrahima hanifan wama kana minal musyrikin (baca 3x)
Allahumma inni amsaitu minka fi ni'matin
wa afiyatin wa sitrin, fa'atimma alayya
ni'mataka wa afiyataka wa sitraka fid-dunya wal akhirah.(3x)
Allahumma ma ashbaha bi min ni'matin au bi'ahadin min khalqika,
faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukur (3x).
Ya Rabbi lakal hamdu kama yambaghi lijalali
wajhika wa azhimi shulthanik.(3x)
Radhitu billahi rabban, wabil islami dinan
wabimuhammadin nabiyyan wa rasulan.(3x)
Subhanallahi wabihamdihi adada khalqihi
waridha nafsihi wazinata arsyihi
wamidada kalimatihi.(3x)
Bismillahil-ladzi layadhurru ma'asmihi
syai'un fil ardhi wala fis sama'i
wahuwas-sami'ul alim.(3x)
Allahumma inna na'udzubika min
an-nusyrika bika syai'an na'lamuhu wa nastaghfiruka
lima la na'lamuhu.(3x)
A'udzu bikalimatillahit-tammati min syarri
ma khalaq.(3x)
Allahumma inni a'udzubika minal hammi
wal hazan, wa a'udzubika minal ajzi wal
kasal, wa a'dzuhubika minal jubni wal bukhli,
wa a'dzuhubika min ghalabatid-daini
wa qahrir-rijal.(3x)
Allahumma afini fi badani, Allahumma afini fi sam'i,
Allahumma afini fi bashari.(3x)
Doa Pembuka Hati
* Ya Allah... terima kasih karena Engkau selalu mengasihi kami secara berkelimpahan tiada batas setiap saat.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar dapat berdoa kepadaMu dengan sepenuh hati & perasaan kami, memasrahkan semua masalah, beban, hambatan, pikiran, jiwa, hati & seluruh diri kami seutuh-utuhnya kepadaMU.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua kesombongan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua kemarahan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua sifat ingin mementingkan diri sendiri dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua perasaan iri & dengki dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... terangilah hati kami agar semua keserakahan & kelicikan dibersihkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar mudah bagi kami untuk memberi maaf kepada siapapun yang pernah bersalah kepada kami dengan setulus-tulusnya. (Ingat kembali siapapun yang pernah bersalah & maafkan dengan setulus-tulusnya sambil menyadari bahwa hubungan hati anda kepada Tuhan adalah yang terpenting & jangan sampai hubungan ini dihalang-halangi oleh emosi-emosi negatif yang diakibatkan orang lain terhadap anda)
* Ya Allah... dengan telah kami maafkannya mereka, berkatilah hati kami agar semua kebencian, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kejengkelan & emosi-emosi negatif lainnya yang disebabkan oleh orang lain, semuanya dibersihkan & dikeluarkan dari hati kami untuk digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar kami dapat semakin sadar akan kesalahan kami, baik kepadaMu maupun kepada sesama kami, memohon ampun kepadaMu dengan setulus hati kami & dengan sepenuh kesungguhan & perasaaan hati kami.
* Tuhan... ampunilah semua kesalahan kami, biarlah semua ketakutan, kekhawatiran, beban & semua hal-hal negatif lainnya yang diakibatkan oleh kesalahan kami, juga dibersihkan, dikeluarkan & digantikan dengan cahaya & kasih sayangMu.
* Ya Allah... bantulah & bimbinglah kami agar cahaya & kasih sayangMu semakin meresap di dalam hati kami, bersinar semakin indah & terang di dalam hati kami, untuk memberikan ketenangan, kedamaian & kebahagiaan yang sejati di dalam hati kami.
* Ya Allah... terpujilah Engkau Yang Maha Esa, Maha Kuasa & Maha Segalanya untuk sekarang & selama-lamanya.
* Terima kasih ya Allah... Amin!
Awloohuma yaa Fattahu ya Rozaqqqu wahai Tuhan yang maha membuka ubahlah keadaan kami kepada yang lebih baik lagi.
Izinkan pagi hari yang indah ini saya berdoa untuk teman2 semua:
'Ya Allah, Ya Tuhan kami, sembuhkan saudara2 kami yang hari ini sedang sakit. Limpahkan rizki bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan, berikanlah jodoh yang sholeh/sholehah bagi yang ingin segera menikah, berikanlah momongan bagi mereka yang segera menginginkan keturunan, jadikanlah keluarga kami, keluarga yang tentram dan penuh berkahMu, ampunilah dosa2 kami ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim..
Amin Ya Robbal alamin..
Di waktu sore :
(i) “Kami telah memasuki sore, kerajaan milik Allah, segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Baginya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksa di neraka dan di kubur”
“SHOLAT UNTUK MEMPERBESAR PERIUK REJEKI”, pernahkah terpikir dalam hidup kita bahwa sesungguhnya pada saat duduk diantara dua sujud di dalam sholat pada saat membaca do’a Rabbighfirlii Warhamni Wajburni War Fa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’afini Wa’fu’annii sesungguhnya kita sedang mengajukan 7 permohonan periuk rejeki yang artinya sebagai berikut :
* Ya Allah ya Tuhanku ampunilah dosaku
* Kasihanilah aku ya Allah
* Tutupilah segala kekuranganku
* Tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus.
* Tinggikanlah derajatku
* Berikanlah aku kesehatan keselamatan didunia ini dan diakhirat kelak
* Ya Allah ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu dan cahaya kasih-Mu pada hatiku, pada batinku, pada rohku, pada seluruh aliran darahku, pada penglihatanku, pada pendengaranku, pada lisan dan tutur kataku, pada wajahku, pada semua amal perbuatanku diatasku, dibawahku, dikanan dan dikiriku, didepanku, dibelakangku dan disekelilingku dan perbesarlah cahaya-Mu ini ampunilah aku ya AllahYa Allah ampunilah dosa kedua orang tuaku.
Ya Allah, Muliakanlah Kami dengan Cahaya Kepahaman dan Bukakanlah kami pintu-pintu ilmu dan hiasilah kami dengan akhlak yang mulia dengan rachmatMu duhai yang Maha Pengasih dan Penyanyang.
Doa untuk minum Obat dibaca masing-masing 3 kali :
Ya Allah sembuhkanlah Allah dzat yang menyembuhkan
Ya Allah cukupkanlah Allah dzat yang mencukupkan
Ya Allah ampunilah Allah dzat yang maha pengampun
Ya Allah ampunilah dosaku semuanya besarnya kecilnya, yang awal dan yang akhir yang zhohir dan yang tersembunyi (bathin).
Ya Allah ampunilah dosaku semua dan lapangkanlah rumah tanggaku beri berkah rizkiku
Astaghfirullahal azhiim. 1000x sd. 5000x
Wahai Allah limpahkanlah rachmat atas junjungan kita Nabi Muhammad saw sebanyak aneka rupa rezeki. Wahai dzat yang maha meluaskan rejeki kepada orang yang dihendaki tanpa hisab, luaskanlah dan banyakkanlah rezekiku dari setiap penjuru perbendaharaan rezekiMu tanpa pemberian dari makhluk. Berkat kemudahan jua dan limpahkanlah rachmat dan salam atas beliau dan para sahabat beliau. setiap sholat fardhu 77x
Karena Benda Bisa Merasa
Huff… pingin cepet – cepet…
Print malah macet….
Huff… pingin cepet – cepet…
Motor malah macet…
He he he… tahukah Anda…
Karena sebenarnya benda juga bisa “merasa”…
Coba Anda cermati…
Ada print yang bisa bertahan sampai bertahun – tahun masih baek…
Tapi ada juga lho…
Print baru tiga minggu… sudah bikin jengkel terus karena sering Error…
Lho emang kenapa ???
Karena sebenarnya benda juga bisa merasa…
Coba bayangin saja…
Ketika Anda terburu – buru…
Mungkin lemburan atau tugas yang harus segera dikumpul…
Trus pas detik - detik terakhir… anda terburu buru ngeprint…
Vibrasi pikiran & emosi apa yang tersampaikan ke “print” Anda…???
Apalagi ditambah kejengkelan Anda dan kemarahan Anda…
Semakin negatif juga kan, vibrasi yang Anda sampaikan ke print tersebut…???
Kalo begitu terus…
Jangan tanya… kalo usia print Anda hanya beberapa minggu…
Hal tersebut juga bisa Anda cermati…
Ada seseorang yang kalo menanam tumbuhan… pasti bisa berbunga…
Tapi kalo sudah dengan “beda orang”…
Walo tumbuhan… tempat… dan pupuknya sama…
Namun hasilnya bisa berbeda…
Kenapa ???
Karena benda apapun itu… juga bisa merasa…
“Merasa” dari vibrasi pikiran Anda…. dan vibrasi emosi Anda…
Masih inget Pak Emoto ???
Pak Emoto pernah meneliti…
(Bukan sekedar dengan air tapi juga dengan nasi lho…)
Yaitu perbedaan tentang nasi yang dido’akan dan nasi yang tidak dido’akan…
Ternyata… Nasi yang tidak dido’akan… basinya menjadi lebih cepat…
Cermati saja…
Benda yang penuh “sayang” dan “doa” dalam menggunakannya…
Menjadi lebih baik… lebih barokah… dan lebih bermanfaat…
Itulah pesan Anda untuk benda yang juga bisa “merasa”….
…………………………………………………………………
Sadari…. Sadari…. Sadari… dan Sadari….
Motor dan Mobil Anda….
Rumah dan Taman Anda….
Kasur yang Anda tiduri…. dan kursi yang Anda duduki…
Peliharaan Anda… dan Tumbuhan yang ada didepan rumah Anda…
Komputer, laptop dan Handphone yang sekarang Anda pegang…
Dan lain – lain… dan lain – lain… dan lain lain…
Bahkan tubuh Anda… tangan Anda… dan kaki Anda…
Semua juga bisa merasa…
Sudahkah Anda berterima kasih kepada mereka…???
Sudahkah Anda menyampaikan rasa “sayang” kepada mereka… ???
Sudahkah Anda mulakan doa… untuk menggunakan mereka… ???
Sudahkah Anda… tidak menyia-nyiakan mereka… ???
Sudahkah Anda… menggunakan mereka untuk kemanfaatan dan kebaikan…???
Karena …
Sebelum mereka bisa bicara…
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Wahai tubuhku…
Maafkan aku… jika aku menyia – nyiakanmu…
Maafkan aku… jika aku tidak menunaikan hak – hak mu…
Aku sayang kamu…
Dan aku berjanji menjagamu… selalu…
Ya Allah…
Sembuhkanlah… sembuhkanlah… dan sembuhkanlah…
Cuplikan… Sugesti part therapy – inner healing…
Karena tubuhpun… juga bisa merasa…
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Print malah macet….
Huff… pingin cepet – cepet…
Motor malah macet…
He he he… tahukah Anda…
Karena sebenarnya benda juga bisa “merasa”…
Coba Anda cermati…
Ada print yang bisa bertahan sampai bertahun – tahun masih baek…
Tapi ada juga lho…
Print baru tiga minggu… sudah bikin jengkel terus karena sering Error…
Lho emang kenapa ???
Karena sebenarnya benda juga bisa merasa…
Coba bayangin saja…
Ketika Anda terburu – buru…
Mungkin lemburan atau tugas yang harus segera dikumpul…
Trus pas detik - detik terakhir… anda terburu buru ngeprint…
Vibrasi pikiran & emosi apa yang tersampaikan ke “print” Anda…???
Apalagi ditambah kejengkelan Anda dan kemarahan Anda…
Semakin negatif juga kan, vibrasi yang Anda sampaikan ke print tersebut…???
Kalo begitu terus…
Jangan tanya… kalo usia print Anda hanya beberapa minggu…
Hal tersebut juga bisa Anda cermati…
Ada seseorang yang kalo menanam tumbuhan… pasti bisa berbunga…
Tapi kalo sudah dengan “beda orang”…
Walo tumbuhan… tempat… dan pupuknya sama…
Namun hasilnya bisa berbeda…
Kenapa ???
Karena benda apapun itu… juga bisa merasa…
“Merasa” dari vibrasi pikiran Anda…. dan vibrasi emosi Anda…
Masih inget Pak Emoto ???
Pak Emoto pernah meneliti…
(Bukan sekedar dengan air tapi juga dengan nasi lho…)
Yaitu perbedaan tentang nasi yang dido’akan dan nasi yang tidak dido’akan…
Ternyata… Nasi yang tidak dido’akan… basinya menjadi lebih cepat…
Cermati saja…
Benda yang penuh “sayang” dan “doa” dalam menggunakannya…
Menjadi lebih baik… lebih barokah… dan lebih bermanfaat…
Itulah pesan Anda untuk benda yang juga bisa “merasa”….
…………………………………………………………………
Sadari…. Sadari…. Sadari… dan Sadari….
Motor dan Mobil Anda….
Rumah dan Taman Anda….
Kasur yang Anda tiduri…. dan kursi yang Anda duduki…
Peliharaan Anda… dan Tumbuhan yang ada didepan rumah Anda…
Komputer, laptop dan Handphone yang sekarang Anda pegang…
Dan lain – lain… dan lain – lain… dan lain lain…
Bahkan tubuh Anda… tangan Anda… dan kaki Anda…
Semua juga bisa merasa…
Sudahkah Anda berterima kasih kepada mereka…???
Sudahkah Anda menyampaikan rasa “sayang” kepada mereka… ???
Sudahkah Anda mulakan doa… untuk menggunakan mereka… ???
Sudahkah Anda… tidak menyia-nyiakan mereka… ???
Sudahkah Anda… menggunakan mereka untuk kemanfaatan dan kebaikan…???
Karena …
Sebelum mereka bisa bicara…
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Wahai tubuhku…
Maafkan aku… jika aku menyia – nyiakanmu…
Maafkan aku… jika aku tidak menunaikan hak – hak mu…
Aku sayang kamu…
Dan aku berjanji menjagamu… selalu…
Ya Allah…
Sembuhkanlah… sembuhkanlah… dan sembuhkanlah…
Cuplikan… Sugesti part therapy – inner healing…
Karena tubuhpun… juga bisa merasa…
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Monyet
Sahabat, ada cerita seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.
Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengny a, Wuuusss
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO. Wuuusss¦ Wuuusss! Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss¦ Wuuuss! Wuuuss¦ Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss¦ Enak banget. Adem.. Seger..¦ Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh deh tuh si monyet.
Sahabat, dari kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:
Boleh jadi ketika kita diuji dengan KESUSAHAN, dicoba dengan Penderitaan,
didera Malapetaka.. .
Kita kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .
Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena... Kita mesti tetap hati-hati...
Atau bisa juga begini kali ya : mengalahkan kekerasan hati dengan kelembutan seringkali lebih efektif dan berhasil daripada dengan kekerasan dan pemaksaan.....:))
Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.
Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengny a, Wuuusss
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO. Wuuusss¦ Wuuusss! Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss¦ Wuuuss! Wuuuss¦ Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss¦ Enak banget. Adem.. Seger..¦ Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh deh tuh si monyet.
Sahabat, dari kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:
Boleh jadi ketika kita diuji dengan KESUSAHAN, dicoba dengan Penderitaan,
didera Malapetaka.. .
Kita kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .
Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena... Kita mesti tetap hati-hati...
Atau bisa juga begini kali ya : mengalahkan kekerasan hati dengan kelembutan seringkali lebih efektif dan berhasil daripada dengan kekerasan dan pemaksaan.....:))
Senin, 08 Maret 2010
Segenggam Garam
SEGENGGAM GARAM, SELUAS TELAGA
Assalamualaikum...
Pejuang Ikhlas, pernahkah dalam hidup anda merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Teman sekolah yang waktu ujian sering mencontek lembar jawaban anda, kini lebih sukses dari anda.
Teman kuliah yang tidak lebih tampan/cantik dr anda justru berhasil menggaet bintang kampus. Atau anda merasa sudah mati2an dalam bekerja dan telah berdoa siang malam namun keinginan anda tidak juga terwujud. sementara teman yang anda tahu pasti adalah seorang pemalas dan jauh dari nilainilai keagamaan justru gampang sekali mendapatkan apa apa yang diinginkannya. Atau anda sudah memiliki kehidupan yang sempurna. harta berlimpah. karir cemerlang dan keluarga harmonis. Tapi anda merasa jiwa anda kosong, masalah seperti tak pernah habis. selesai satu datang yang lain. hingga anda tidak tahu lagi tujuan dan makna hidup yang anda jalani. Dan berbagai macam problema lain yg pada akhirnya anda merasa bahwa Tuhan tidak adil..
Mengertilah kawan! Justru disitulah letak kemahaadilan Tuhan..
Berbagai masalah dan problematika kehidupan yang anda rasakan itu sejatinya tak lebih dari SEGENGGAM GARAM. Ya. Tak lebih tak kurang. Segenggam garam. Anda dan saya dan orang lain mendapatkan segenggam garam yang sama yang sudah terukur kadarnya. Yang membedakan adalah cara memperlakukan segenggam garam tersebut.
Apabila anda menaruh segenggam garam kedalam seGELAS air, maka dipastikan bakal asin-pahit rasanya. Namun bila segenggam garam itu anda taburkan kedalam TELAGA, maka dia tak akan mampu menjadikan asin airnya. garam kan larut hilang dengan sendirinya. Air telaga kan tetap jernih, sejuk dan segar..
Kawan, hanya anda sendiri yang mampu menjadikan hati anda hanya sebesar gelas ataukah seluas telaga. Hanya anda yang mampu memutuskan apakah segenggam garam itu akan anda olah dalam gelas hati atau dalam telaga hati anda..
Seperti apakah hati seluas telaga itu? Itulah hati yang dimiliki orangorang sabar. Hati yang bebas dari prasangka. Hati yang tidak pernah menghitung kenikmatan yang diterima orang lain. Hati yang... (anda pasti mampu meneruskan daftar ini). Dan tentu saja hati yang IKHLAS!
Saya teringat akan salah satu doa Musa AS ketika hendak menghadapi 'sang tuhannya masalah' Firaun; "Ya Rabb, lapangkan(luaskan) dada (hati) hamba. Permudahlah urusan hamba...".
Semoga kebahagiaan selalu Allah limpahkan kepada kita semua. Amin..
Salam Ikhlas,
by dede dari bdg
Assalamualaikum...
Pejuang Ikhlas, pernahkah dalam hidup anda merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Teman sekolah yang waktu ujian sering mencontek lembar jawaban anda, kini lebih sukses dari anda.
Teman kuliah yang tidak lebih tampan/cantik dr anda justru berhasil menggaet bintang kampus. Atau anda merasa sudah mati2an dalam bekerja dan telah berdoa siang malam namun keinginan anda tidak juga terwujud. sementara teman yang anda tahu pasti adalah seorang pemalas dan jauh dari nilainilai keagamaan justru gampang sekali mendapatkan apa apa yang diinginkannya. Atau anda sudah memiliki kehidupan yang sempurna. harta berlimpah. karir cemerlang dan keluarga harmonis. Tapi anda merasa jiwa anda kosong, masalah seperti tak pernah habis. selesai satu datang yang lain. hingga anda tidak tahu lagi tujuan dan makna hidup yang anda jalani. Dan berbagai macam problema lain yg pada akhirnya anda merasa bahwa Tuhan tidak adil..
Mengertilah kawan! Justru disitulah letak kemahaadilan Tuhan..
Berbagai masalah dan problematika kehidupan yang anda rasakan itu sejatinya tak lebih dari SEGENGGAM GARAM. Ya. Tak lebih tak kurang. Segenggam garam. Anda dan saya dan orang lain mendapatkan segenggam garam yang sama yang sudah terukur kadarnya. Yang membedakan adalah cara memperlakukan segenggam garam tersebut.
Apabila anda menaruh segenggam garam kedalam seGELAS air, maka dipastikan bakal asin-pahit rasanya. Namun bila segenggam garam itu anda taburkan kedalam TELAGA, maka dia tak akan mampu menjadikan asin airnya. garam kan larut hilang dengan sendirinya. Air telaga kan tetap jernih, sejuk dan segar..
Kawan, hanya anda sendiri yang mampu menjadikan hati anda hanya sebesar gelas ataukah seluas telaga. Hanya anda yang mampu memutuskan apakah segenggam garam itu akan anda olah dalam gelas hati atau dalam telaga hati anda..
Seperti apakah hati seluas telaga itu? Itulah hati yang dimiliki orangorang sabar. Hati yang bebas dari prasangka. Hati yang tidak pernah menghitung kenikmatan yang diterima orang lain. Hati yang... (anda pasti mampu meneruskan daftar ini). Dan tentu saja hati yang IKHLAS!
Saya teringat akan salah satu doa Musa AS ketika hendak menghadapi 'sang tuhannya masalah' Firaun; "Ya Rabb, lapangkan(luaskan) dada (hati) hamba. Permudahlah urusan hamba...".
Semoga kebahagiaan selalu Allah limpahkan kepada kita semua. Amin..
Salam Ikhlas,
by dede dari bdg
Asmaul Husna
""""
http://www.youtube.com/watch?v=VDAGpSL7i94
1. Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu'min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-^Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari' - Maha Perancang
14. Al-Musawwir - Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-^Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi^ - Maha Tinggi
25. Al-Mu^iz - Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami^ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Maha Menghukum
30. Al-^Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halusi
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-^Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-^Aliyy - Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi^ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba^ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin - Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi' - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu^id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum - Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-'Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-'Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta^ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-^Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al-Mulk - Maha Pemilik Kekuasaan
85. Thul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami^ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani^ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi^ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi^ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar
ASMÂ ALLÂH UL HUSNÂ
THE MOST BEAUTIFUL NAMES
OF ALLÂH TA‘ÂLA
Name/Transliteration Translation Some selected relevant verses from the Qur'ân
ALLÂH Allâh (1:1)(3:18)(5:109)(7:180)(8:40)
(16:91)(20:8)(57:5)(65:3)(74:56)
(85:20)(98:5)
AR-RAHMÂN The Most Compassionate,
The Beneficent (1:3)(17:110)(19:58)(21:112)
(27:30)(36:52)(50:33)(55:1)(59:22)
(78:38)
AR-RAHÎM The Merciful (2:163)(3:31)(4:100)(5:3)(5:98)
(11:41)(12:53)(12:64)(26:9)(30:5)
(36:58)
AL-MALIK The King (20:114)(23:116)(59:23)(62:1)(114:2)
AL-QUDDÛS The Most Holy (59:23) (62:1)
AS-SALÂM The All-Peaceful, The Bestower of peace (59:23)
AL-MU'MIN The Granter of security (59:23)
AL-MUHAYMIN The Protector (59:23)
AL-'AZÎZ The Mighty (3:6) (4:158) (9:40) (9:71) (48:7)
(59:23) (61:1)
AL-JABBÂR The Compeller (59:23)
AL-MUTAKABBIR Supreme in Greatness,
The Majestic (59:23)
AL-KHÂLIQ The Creator (6:102) (13:16) (39:62)(40:62)(59:24)
AL-BÂRI' The Maker (59:24)
AL-MUSAWWIR The Bestower of form,
The Shaper (59:24)
AL-GAFFÂR The Forgiver (20:82)(38:66)(39:5)(40:42)(71:10)
AL-QAHHÂR The Subduer (13:16)(14:48)(38:65)(39:4)(40:16)
AL-WAHHÂB The Bestower (3:8)(38:9)(38:35)
AR-RAZZÂQ The Provider (51:58)
AL-FATTÂH The Opener, The Judge (34:26)
AL-'ALÎM The All-Knowing (2:158)(3:92)(4:35)(24:41)(33:40)
(35:38)(57:6)
AL-QÂBID The Withholder (2: 245)
AL-BÂSIT The Expander (2:245)
AL-KHÂFID The Abaser
AR-RÂFI' The Exalter
AL-MU'IZZ The Bestower of honour (3:26)
AL-MUDHILL The Humiliator (3:26)
AS-SAMÎ' The All-Hearing (2:127) (2:137) (2:256) (8:17) (49:1)
AL-BASÎR The All-Seeing (4:58) (17:1) (42:11) (42:27) (57:4) (67:19)
AL-HAKAM The Judge (22:69)
AL-'ADL The Just, The Equitable (6:115)
AL-LATÎF The Gentle, The Knower of subtleties (6:103) (22:63) (31:16) (33:34) (67:14)
AL-KHABÎR The All-Aware (6:18) (17:30) (49:13) (59:18) (63:11)
AL-HALÎM The Forbearing (2:225) (2:235) (17:44) (22:59) (35:41)
AL-'AZÎM The Incomparably Great (2:255) (42:4) (56:96)
AL-GAFÛR The Forgiving (2:173) (8:69) (16:110) (41:32) (60:7)
ASH-SHAKÛR The Appreciative (35:30) (35:34) (42:23) (64:17)
AL-'ALIYY The Most High (2:255) (4:34) (31:30) (42:4) (42:51)
AL-KABÎR The Most Great (13:9) (22:62) (31:30) (34:23) (40:12)
AL-HAFÎZ The Preserver (11:57) (34:21) (42:6)
AL-MUQÎT The Sustainer (4:85)
AL-HASÎB The Reckoner (4:6) (4:86) (33:39)
AL-JALÎL The Majestic, The Revered, The Sublime
AL-KARÎM The Generous (27:40) (82:6)
AR-RAQÎB The Watchful (4:1) (5:117)
AL-MUJÎB The Responsive (11:61)
AL-WÂSI' The All-Encompassing, The All-Embracing (2:115) (2:261) (2:268) (3:73) (5:54)
AL-HAKÎM The Wise (2:129) (2:260) (31:27) (46:2) (57:1)
(66:2)
AL-WADÛD The Loving One (11:90) (85:14)
AL-MAJÎD The Most Glorious (11:73)
AL-BÂ'ITH The Resurrector (22:7)
ASH-SHAHÎD The Witness (4:79)(4:166)(22:17)(41:53)(48:28)
AL-HAQQ The Truth (6:62)(22:6)(23:116)(24:25)(31:30)
AL-WAKÎL The Ultimate Trustee, The Disposer of Affairs (3:173) (4:171) (28:28) (33:3) (73:9)
AL-QAWIYY The Most Strong (22:40)(22:74)(42:19)(57:25)(58:21)
AL-MATÎN The Firm One, The Authoritative (51:58)
AL-WALIYY The Protector (3:68) (4:45) (7:196) (42:28) (45:19)
AL-HAMÎD The All-Praised, The Praiseworthy (14:1) (14:8) (31:12) (31:26) (41:42)
AL-MUHSÎ The Reckoner
AL-MUBDI' The Originator (10:4)(10:34)(27:64)(29:19)(85:13)
AL-MU'ÎD The Restorer to life (10:4)(10:34)(27:64)(29:19)(85:13)
AL-MUHYÎ The Giver of life (3:156) (7:158) (15:23)(30:50)(57:2)
AL-MUMÎT The Causer of death (3:156) (7:158) (15:23) (57:2)
AL-HAYY The Ever-Living (2:255)(3:2)(20:111)(25:58)(40:65)
AL-QAYYÛM The Self-Existing by Whom all subsist (2:255) (3:2) (20:111)
AL-WÂJID The Self-Sufficient, The All-Perceiving (38:44)
AL-MÂJID The Glorified
AL-WÂHID The One (2:163) (5:73) (9:31) (18:110) (37:4)
AS-SAMAD The Eternally Besought (112:2)
AL-QÂDIR The Omnipotent, The Able (6:65) (36:81) (46:33) (75:40) (86:8)
AL-MUQTADIR The Powerful (18:45) (54:42) (54:55)
AL-MUQADDIM The Expediter
AL- MU'AKHKHIR The Delayer (71:4)
AL-AWWAL The First (57:3)
AL-ÂKHIR The Last (57:3)
AZ-ZÂHIR The Manifest (57:3)
AL-BÂTIN The Hidden (57:3)
AL-WÂLÎ The Governor, The Protector
AL-MUTA'ÂLÎ The Most Exalted (13:9)
AL-BARR The Benign, The Source of All-Goodness (52:28)
AT-TAWWÂB The Granter and Accepter of repentence (2:37) (2:128) (4:64) (49:12) (110:3)
AL- MUNTAQIM The Lord of Retribution, The Avenger (32:22) (43:41) (44:16)
AL-'AFUWW The Pardoner (4:99) (4:149) (22:60)
AR-RA'ÛF The Most Kind, The Clement (2:143) (3:30) (9:117) (57:9) (59:10)
MÂLIK-UL-MULK Owner of the Kingdom (3:26)
DHUL JALÂL WAL IKRÂM Possessor of Majesty and Honour (55:27) (55:78)
AL-MUQSIT The Just, The Equitable
AL-JÂMI' The Gatherer (3:9)
AL-GHANIYY The All-Sufficient (2:263) (3:97) (39:7) (47:38) (57:24)
AL-MUGHNÎ The Enricher (9:28)
AL-MÂNI' The Preventer of harm
AD-DÂRR The Afflicter
AN-NÂFI' The Benefiter
AN-NÛR The Light (24:35)
AL-HÂDÎ The Guide (25:31)
AL-BADÎ' The Originator (2:117) (6:101)
AL-BÂQÎ The Everlasting (55:27)
AL-WÂRITH The Ultimate Inheritor (15:23)
AR-RASHÎD The Guide
AS-SABÛR The Patient One
Note: These Asma ul Husna are from the Hadith Shareef (Blessed Sayings) of the beloved Prophet Muhammad Mustafa Sallallahu 'alayhi wa Sallam, narrated by Hadrat Abu Huraira Rady Allahu 'Anhu and reported in the Adhkar of Imam an-Nawawi, Rahmatullahi 'alaih.
________________________________________
Reproduce with permission and acknowledgments
Return to Top
http://www.youtube.com/watch?v=VDAGpSL7i94
1. Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu'min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-^Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari' - Maha Perancang
14. Al-Musawwir - Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-^Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi^ - Maha Tinggi
25. Al-Mu^iz - Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami^ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Maha Menghukum
30. Al-^Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halusi
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-^Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-^Aliyy - Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi^ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba^ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin - Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi' - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu^id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum - Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-'Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-'Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta^ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-^Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al-Mulk - Maha Pemilik Kekuasaan
85. Thul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami^ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani^ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi^ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi^ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar
ASMÂ ALLÂH UL HUSNÂ
THE MOST BEAUTIFUL NAMES
OF ALLÂH TA‘ÂLA
Name/Transliteration Translation Some selected relevant verses from the Qur'ân
ALLÂH Allâh (1:1)(3:18)(5:109)(7:180)(8:40)
(16:91)(20:8)(57:5)(65:3)(74:56)
(85:20)(98:5)
AR-RAHMÂN The Most Compassionate,
The Beneficent (1:3)(17:110)(19:58)(21:112)
(27:30)(36:52)(50:33)(55:1)(59:22)
(78:38)
AR-RAHÎM The Merciful (2:163)(3:31)(4:100)(5:3)(5:98)
(11:41)(12:53)(12:64)(26:9)(30:5)
(36:58)
AL-MALIK The King (20:114)(23:116)(59:23)(62:1)(114:2)
AL-QUDDÛS The Most Holy (59:23) (62:1)
AS-SALÂM The All-Peaceful, The Bestower of peace (59:23)
AL-MU'MIN The Granter of security (59:23)
AL-MUHAYMIN The Protector (59:23)
AL-'AZÎZ The Mighty (3:6) (4:158) (9:40) (9:71) (48:7)
(59:23) (61:1)
AL-JABBÂR The Compeller (59:23)
AL-MUTAKABBIR Supreme in Greatness,
The Majestic (59:23)
AL-KHÂLIQ The Creator (6:102) (13:16) (39:62)(40:62)(59:24)
AL-BÂRI' The Maker (59:24)
AL-MUSAWWIR The Bestower of form,
The Shaper (59:24)
AL-GAFFÂR The Forgiver (20:82)(38:66)(39:5)(40:42)(71:10)
AL-QAHHÂR The Subduer (13:16)(14:48)(38:65)(39:4)(40:16)
AL-WAHHÂB The Bestower (3:8)(38:9)(38:35)
AR-RAZZÂQ The Provider (51:58)
AL-FATTÂH The Opener, The Judge (34:26)
AL-'ALÎM The All-Knowing (2:158)(3:92)(4:35)(24:41)(33:40)
(35:38)(57:6)
AL-QÂBID The Withholder (2: 245)
AL-BÂSIT The Expander (2:245)
AL-KHÂFID The Abaser
AR-RÂFI' The Exalter
AL-MU'IZZ The Bestower of honour (3:26)
AL-MUDHILL The Humiliator (3:26)
AS-SAMÎ' The All-Hearing (2:127) (2:137) (2:256) (8:17) (49:1)
AL-BASÎR The All-Seeing (4:58) (17:1) (42:11) (42:27) (57:4) (67:19)
AL-HAKAM The Judge (22:69)
AL-'ADL The Just, The Equitable (6:115)
AL-LATÎF The Gentle, The Knower of subtleties (6:103) (22:63) (31:16) (33:34) (67:14)
AL-KHABÎR The All-Aware (6:18) (17:30) (49:13) (59:18) (63:11)
AL-HALÎM The Forbearing (2:225) (2:235) (17:44) (22:59) (35:41)
AL-'AZÎM The Incomparably Great (2:255) (42:4) (56:96)
AL-GAFÛR The Forgiving (2:173) (8:69) (16:110) (41:32) (60:7)
ASH-SHAKÛR The Appreciative (35:30) (35:34) (42:23) (64:17)
AL-'ALIYY The Most High (2:255) (4:34) (31:30) (42:4) (42:51)
AL-KABÎR The Most Great (13:9) (22:62) (31:30) (34:23) (40:12)
AL-HAFÎZ The Preserver (11:57) (34:21) (42:6)
AL-MUQÎT The Sustainer (4:85)
AL-HASÎB The Reckoner (4:6) (4:86) (33:39)
AL-JALÎL The Majestic, The Revered, The Sublime
AL-KARÎM The Generous (27:40) (82:6)
AR-RAQÎB The Watchful (4:1) (5:117)
AL-MUJÎB The Responsive (11:61)
AL-WÂSI' The All-Encompassing, The All-Embracing (2:115) (2:261) (2:268) (3:73) (5:54)
AL-HAKÎM The Wise (2:129) (2:260) (31:27) (46:2) (57:1)
(66:2)
AL-WADÛD The Loving One (11:90) (85:14)
AL-MAJÎD The Most Glorious (11:73)
AL-BÂ'ITH The Resurrector (22:7)
ASH-SHAHÎD The Witness (4:79)(4:166)(22:17)(41:53)(48:28)
AL-HAQQ The Truth (6:62)(22:6)(23:116)(24:25)(31:30)
AL-WAKÎL The Ultimate Trustee, The Disposer of Affairs (3:173) (4:171) (28:28) (33:3) (73:9)
AL-QAWIYY The Most Strong (22:40)(22:74)(42:19)(57:25)(58:21)
AL-MATÎN The Firm One, The Authoritative (51:58)
AL-WALIYY The Protector (3:68) (4:45) (7:196) (42:28) (45:19)
AL-HAMÎD The All-Praised, The Praiseworthy (14:1) (14:8) (31:12) (31:26) (41:42)
AL-MUHSÎ The Reckoner
AL-MUBDI' The Originator (10:4)(10:34)(27:64)(29:19)(85:13)
AL-MU'ÎD The Restorer to life (10:4)(10:34)(27:64)(29:19)(85:13)
AL-MUHYÎ The Giver of life (3:156) (7:158) (15:23)(30:50)(57:2)
AL-MUMÎT The Causer of death (3:156) (7:158) (15:23) (57:2)
AL-HAYY The Ever-Living (2:255)(3:2)(20:111)(25:58)(40:65)
AL-QAYYÛM The Self-Existing by Whom all subsist (2:255) (3:2) (20:111)
AL-WÂJID The Self-Sufficient, The All-Perceiving (38:44)
AL-MÂJID The Glorified
AL-WÂHID The One (2:163) (5:73) (9:31) (18:110) (37:4)
AS-SAMAD The Eternally Besought (112:2)
AL-QÂDIR The Omnipotent, The Able (6:65) (36:81) (46:33) (75:40) (86:8)
AL-MUQTADIR The Powerful (18:45) (54:42) (54:55)
AL-MUQADDIM The Expediter
AL- MU'AKHKHIR The Delayer (71:4)
AL-AWWAL The First (57:3)
AL-ÂKHIR The Last (57:3)
AZ-ZÂHIR The Manifest (57:3)
AL-BÂTIN The Hidden (57:3)
AL-WÂLÎ The Governor, The Protector
AL-MUTA'ÂLÎ The Most Exalted (13:9)
AL-BARR The Benign, The Source of All-Goodness (52:28)
AT-TAWWÂB The Granter and Accepter of repentence (2:37) (2:128) (4:64) (49:12) (110:3)
AL- MUNTAQIM The Lord of Retribution, The Avenger (32:22) (43:41) (44:16)
AL-'AFUWW The Pardoner (4:99) (4:149) (22:60)
AR-RA'ÛF The Most Kind, The Clement (2:143) (3:30) (9:117) (57:9) (59:10)
MÂLIK-UL-MULK Owner of the Kingdom (3:26)
DHUL JALÂL WAL IKRÂM Possessor of Majesty and Honour (55:27) (55:78)
AL-MUQSIT The Just, The Equitable
AL-JÂMI' The Gatherer (3:9)
AL-GHANIYY The All-Sufficient (2:263) (3:97) (39:7) (47:38) (57:24)
AL-MUGHNÎ The Enricher (9:28)
AL-MÂNI' The Preventer of harm
AD-DÂRR The Afflicter
AN-NÂFI' The Benefiter
AN-NÛR The Light (24:35)
AL-HÂDÎ The Guide (25:31)
AL-BADÎ' The Originator (2:117) (6:101)
AL-BÂQÎ The Everlasting (55:27)
AL-WÂRITH The Ultimate Inheritor (15:23)
AR-RASHÎD The Guide
AS-SABÛR The Patient One
Note: These Asma ul Husna are from the Hadith Shareef (Blessed Sayings) of the beloved Prophet Muhammad Mustafa Sallallahu 'alayhi wa Sallam, narrated by Hadrat Abu Huraira Rady Allahu 'Anhu and reported in the Adhkar of Imam an-Nawawi, Rahmatullahi 'alaih.
________________________________________
Reproduce with permission and acknowledgments
Return to Top
Langganan:
Postingan (Atom)