Senin, 08 Maret 2010

Segenggam Garam

SEGENGGAM GARAM, SELUAS TELAGA

Assalamualaikum...
Pejuang Ikhlas, pernahkah dalam hidup anda merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Teman sekolah yang waktu ujian sering mencontek lembar jawaban anda, kini lebih sukses dari anda.
Teman kuliah yang tidak lebih tampan/cantik dr anda justru berhasil menggaet bintang kampus. Atau anda merasa sudah mati2an dalam bekerja dan telah berdoa siang malam namun keinginan anda tidak juga terwujud. sementara teman yang anda tahu pasti adalah seorang pemalas dan jauh dari nilainilai keagamaan justru gampang sekali mendapatkan apa apa yang diinginkannya. Atau anda sudah memiliki kehidupan yang sempurna. harta berlimpah. karir cemerlang dan keluarga harmonis. Tapi anda merasa jiwa anda kosong, masalah seperti tak pernah habis. selesai satu datang yang lain. hingga anda tidak tahu lagi tujuan dan makna hidup yang anda jalani. Dan berbagai macam problema lain yg pada akhirnya anda merasa bahwa Tuhan tidak adil..

Mengertilah kawan! Justru disitulah letak kemahaadilan Tuhan..
Berbagai masalah dan problematika kehidupan yang anda rasakan itu sejatinya tak lebih dari SEGENGGAM GARAM. Ya. Tak lebih tak kurang. Segenggam garam. Anda dan saya dan orang lain mendapatkan segenggam garam yang sama yang sudah terukur kadarnya. Yang membedakan adalah cara memperlakukan segenggam garam tersebut.

Apabila anda menaruh segenggam garam kedalam seGELAS air, maka dipastikan bakal asin-pahit rasanya. Namun bila segenggam garam itu anda taburkan kedalam TELAGA, maka dia tak akan mampu menjadikan asin airnya. garam kan larut hilang dengan sendirinya. Air telaga kan tetap jernih, sejuk dan segar..
Kawan, hanya anda sendiri yang mampu menjadikan hati anda hanya sebesar gelas ataukah seluas telaga. Hanya anda yang mampu memutuskan apakah segenggam garam itu akan anda olah dalam gelas hati atau dalam telaga hati anda..

Seperti apakah hati seluas telaga itu? Itulah hati yang dimiliki orangorang sabar. Hati yang bebas dari prasangka. Hati yang tidak pernah menghitung kenikmatan yang diterima orang lain. Hati yang... (anda pasti mampu meneruskan daftar ini). Dan tentu saja hati yang IKHLAS!
Saya teringat akan salah satu doa Musa AS ketika hendak menghadapi 'sang tuhannya masalah' Firaun; "Ya Rabb, lapangkan(luaskan) dada (hati) hamba. Permudahlah urusan hamba...".
Semoga kebahagiaan selalu Allah limpahkan kepada kita semua. Amin..
Salam Ikhlas,
by dede dari bdg

Tidak ada komentar: